Bola.com, Malang - Dian Agus Prasetyo jadi pahlawan Persela Lamongan di Piala Presiden 2019. Dia punya peran penting dalam laga terakhir fase Grup E melawan Barito Putera di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (13/3/2019).
Kiper 33 tahun asal Ponorogo ini berhasil menepis penalti pemain Barito Putera, Lucas Silva, dan membuat pertandingan berakhir imbang 1-1. Persela pun lolos sebagai juara Grup E.
Advertisement
Kepada Bola.com, Dian menjelaskan beberapa tips untuk menepis penalti. Yang pertama, tentu memahami karakter si penandang.
"Kalau sudah penalti, itu kan perluangnya fifty-fifty. Agar prosentasi bisa menepis lebih besar, harus memahami karakter penendangnya. Waktu saya melihat pemain Barito Putera pakai kaki kanan, saya punya feeling ke arah mana tendangannnya," jelas mantan kiper Timnas Indonesia itu.
Padahal, Lucas merupakan pemain asing baru Barito Putera. Belum banyak yang tahu karakter bermain gelandang asal Brasil itu. Namun, Dian begitu cepat mengetahui karakter Lucas. “Selama pertandingan saya bisa amati banyak gerakan pemain lawan,” imbuhnya.
Andaikan Dian gagal menepis penalti itu, tentu Persela menelan kekalahan dan harus bersaing dengan tim lain untuk jadi runner-up terbaik.
Posisi Dian sebagai kiper utama Persela juga lebih aman. Sebelumnya, Dwi Kuswanto yang dipilih jadi kiper inti saat pertandingan pertama melawan Persita Tangerang. Tetapi, setelah itu, Dian yang jadi pilihan utama saat melawan dua tim besar, Arema dan Barito Putera.
"Tentu saya senang bisa membantu Persela lolos ke 8 besar Piala Presiden. Kami harap bisa mempertahankan performa bagus tim ini," jelas kiper yang sempat membela sejumlah klub besar seperti Sriwijaya FC, Pelita Jaya, dan Arema FC itu.
Secara pengalaman, Dian memang sudah matang. Dia juga sudah beberapa kali menghadapi penalti dari lawan. Terkadang berhasil, ada kalanya dia tepat membaca arah bola seperti saat melawan Barito Putera.
"Yang tidak kalah penting juga tetap tenang menghadapi penalti," jelas pemain yang baru musim ini gabung Persela.