Bola.com, Jakarta - Ketua Steering Committee Piala Presiden 2019, Maruarar Sirait menceritakan pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Senin (18/3/2019) sore WIB di Istana Bogor. Perjumpaan itu berlangsung sehari sebelum pengundian babak delapan besar Piala Presiden 2019 dilaksanakan.
Di sela-sela drawing babak delapan besar Piala Presiden, Selasa (19/3/2019), di ruang konferensi pers Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Jokowi melalui melalui Maruarar menyampaikan bahwa turnamen ini harus bermanfaat bagi masyarakat luas dan terbebas dari pengaturan pertandingan.
Advertisement
Baca Juga
"Pak Presiden ingin Piala Presiden ini berjalan fair play. Tanpa pengaturan skor. Juga harus transparan. Presiden setuju. Ini harus menjadi hiburan rakyat yang berkualitas," ujar pria yang karib dipanggil Ara itu.
"Pak Jokowi meminta maaf karena tidak dapat hadir pada pembukaan Piala Presiden. Nanti, Pak Jokowi berencana akan datang pada babak knock out ini," kata Ara menambahkan.
Masih lewat Ara, Jokowi juga mengancam akan menghabisi mafia sepak bola apabila masih melakukan praktek kotornya di Indonesia. Presiden berusia 57 tahun itu juga meminta pelaku sepak bola Indonesia untuk tetap menjunjung tinggi sportivitas.
"Pesan Pak Presiden, mafia harus dihabisi. Tak boleh tebang pilih. Tak ada ampun untuk mafia sepak bola Indonesia," terang politisi PDIP tersebut.
"Pak Presiden juga ingin sepak bola yang transparan. Jangan ada tindakan tidak terpuji. Menekan wasit misalnya. Kalau mau juara, harus latihan yang keras. Jangan ada lagi hal-hal yang negatif," tukasnya.
Â