Bola.com, Jakarta - Kasus larangan bermain kepada Ezra Walian untuk memperkuat Timnas Indonesia karena pernah bermain di federasi negara lain (Timnas Belanda U-17), sempat menimpa pemain Timnas Thailand, Charyl Chappuis, pada 2013. Namun, kini pemain kelahiran Swiss yang juga pernah membela Timnas Swiss sejak U-15 hingga U-20 itu bisa memperkuat Timnas Thailand, termasuk di laga resmi FIFA, kualifikasi Piala Dunia.
Dalam pemberitaan yang dimuat Bangkok Post pada 19 Maret 2013, Konfederasi sepak bola Asia (AFC) telah memberitahu Federasi sepak bola Thailand (FAT) bahwa Charyl Chappuis tidak bisa memperkuat Thailand di kualifikasi Piala Asia 2015. Alasannya, dia pernah bermain untuk Timnas Swiss di Piala Dunia U-17 2009.
Advertisement
Baca Juga
Saat itu, Sekjen FAT, Ong-arj Kosinkha, menggelar konferensi pers terkait peraturan tersebut yang membuatnya menyatakan Charyl Chappuis tidak bisa bermain untuk Timnas Thailand di Piala Asia.Â
Dalam keterangan pers yang diungkap Sekjen FAT saat itu, FIFA juga menyinggung pasal 8 statuta FIFA yang menyatakan, "Setiap pemain yang sudah berpartisipasi dalam sebuah pertandingan, baik secara penuh atau hanya sebagian, dalam sebuah kompetisi resmi di kategori apa pun untuk sebuah asosiasi tidak bisa bermain dalam pertandingan internasional sebagai perwakilan tim dari asosiasi yang lain."
Aturan yang sama juga diterapkan FIFA dalam kasus Ezra Walian saat ini. Striker naturalisasi yang tercatat pernah membela Timnas Belanda U-17 itu tidak bisa didaftarkan dalam kualifikasi Piala AFC U-23 2020.
Kembali ke permasalahan Charyl Chappuis pada 2013, dalam perkembangannya setelah itu, selain memperkuat Timnas Thailand di Piala AFF, Charyl Chappuis pernah 20 kali membela Timnas Thailand di laga resmi. Chappuis juga bermain dalam tiga pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia, yaitu dua laga menghadapi Arab Saudi, dan satu laga menghadapi Jepang.
Melihat keinginan PSSI untuk melakukan challenge terhadap keputusan FIFA terhadap Ezra Walian, contoh kasus Charyl Chappuis, bisa menjadi pembelajaran dan bukti konkret kepada FIFA. Harapannya Ezra bisa kembali memiliki peluang memperkuat Tim Garuda.