Bola.com, Hanoi - Kamis, 18 Mei 2017 akan menjadi hari yang tak akan dilupakan seorang Ezra Walian. Hari itu, bertempat di antor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi DKI Jakarta, Ezra mengucapkan sumpah untuk dikukuhkan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Advertisement
Baca Juga
"Ini hari yang besar bagi saya. Rasanya begitu senang bisa benar-benar menjadi Warga Negara Indonesia," itulah kata-kata pertama yang mengawali perbincangan Ezra dengan para wartawan seusai dirinya disumpah.
Ezra merupakan anak ketiga yang lahir dari perkawinan silang seorang Indonesia bernama Glenn Walian dengan Linda Bos yang seorang noni Belanda. Ezra lahi di Amsterdam pada 22 Oktober 1997.
Karier sepak bola Ezra kemudian melejit ketika bermain untuk Jong Ajax. Bahkan, penampilan apiknya itu sempat membuat Ezra dipanggil Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) untuk memperkuat Timnas Belanda U-17 untuk ajang Kualifikasi Piala Eropa U-17 pada 2014.
Kesempatan itu tak disia-siakan Ezra yang berhasil mencetak lima gol ketika Belanda U-17 membungkam San Marino U-17 dengan skor 12-0. Ezra juga sempat bermain selama 54 menit ketika Belanda U-17 menghadapi Georgia U-17.
Namun, rekam sejarah penampilan Ezra Walian di Timnas Belanda U-17 itulah yang akhirnya menjadi batu sandungan atas kariernya di Timnas Indonesia U-23. FIFA melalui surat tertanggal 21 Maret 2018 menghentikan impian Ezra Walian untuk berseragam Merah-Putih.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mimpi yang Terhenti
Panggilan negara menghampiri Ezra Walian pada Kualifikasi Piala AFC U-23 2020. Panggilan ini tentu saja disambut antusias untuk Ezra yang akan kali kedua membela Timnas Indonesia pada ajang turnamen.
Maklum, pada pemanggilan pertama untuk Piala AFF U-22 2019 dirinya tak mendapatkan izin dari RKC Waalwijk, klub yang saat ini dibelanya. Alasan bukan turnamen resmi FIFA yang menguatkan RKC Waalwijk tak merestui kepergian Ezra.
Pada 14 Maret 2019, Ezra Walian akhirnya tiba di Jakarta untuk mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-23. Wajah antusias terpancar dari Ezra yang sangat ingin membela Garuda Muda.
Masalah kemudian hadir dua hari sebelum kick off Kualifikasi Piala AFC U-23 2020. Kabarnya, ada salah satu tim yang mempertanyakan keabsahan status naturalisasi Ezra.
Walhasil, AFC meminta PSSI untuk memberikan berbagai dokumen pendukung status naturalisasi Ezra Walian. Dengan sigap, PSSI memberikan semua salinan dokumen perihal status baru Ezra sebagai WNI yang meliputi sumpah kewarganegaraan, decree president.
AFC lalu mendesak PSSI meminta klarifikasi dari KNVB terkait kasus Ezra. Surat permohonan itu kemudian direspons dengan data dua pertandingan Ezra bersama Timnas Belanda U-17. Dalam arti lain, Ezra pernah membela Belanda sebelum menjadi WNI.
Masalah semakin luas ketika AFC meminta PSSI untuk mendapatkan persetujuan dari FIFA. PSSI membawa dokumen-dokumen pendukung status Ezra seperti sumpah, decree, pernyataan dari Ezra, passport Belanda, passport Indonesia. Sayang, FIFA meresponsnya tak sesuai keinginan.
FIFA melarang Ezra membela Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala AFC U-23 2020 atau Timnas Indonesia manapun selamanya. Berpegang pada Statuta FIFA pasal 8 ayat 1, dengan tegas karier sepak bola Ezra bersama Timnas Merah Putih tak lagi diakui.
"Berdasarkan Regulations Governing the Application of the FIFA Statutes, pemain yang memiliki kewarganegaraan baru hanya boleh satu kali meminta pindah kepada asosiasi yang bisa memberikannya hak bermain. Antara lain pada bermain penuh atau sebagai pemain pengganti pada laga internasional resmi untuk asosiasinya. Maka, dia telah memiliki kewarganegaraan dari tim yang diwakilinya tersebut," tulis FIFA.
Advertisement
PSSI Lalai Mengurus Administasi?
Kasus Ezra Walian sangat menarik karena baru terjadi hampir 2 tahun setelah yang bersangkutan mengucap sumpah menjadi WNI. Bahkan, Ezra sudah beberapa kali tampil untuk Timnas Indonesia baik untuk laga FIFA Matchday dan turnamen SEA Games.
Hal ini seakan menggambarkan mengapa PSSI yang menginginkan jasa Ezra Walian di Timnas Indonesia tak sedari awal mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang terjadi. Seharusnya, sebelum mengajukan proses naturalisasi PSSI dengan teliti mencermati latar belakang Ezra Walian bersama negara asalnya.
PSSI secara umum menghormati keputusan FIFA akan nasib Ezra Walian. Namun, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, menegaskan pihaknya akan berusaha merayu FIFA untuk meninjau ulang keputusan tersebut.
"PSSI menghormati keputusan FIFA. Namun, kami masih punya peluang untuk challenge terkait status Ezra," tegas Ratu Tisha.