Bola.com, Malang - Pemain sayap Arema, Ricky Kayame, akan jadi satu di antara yang menjadi sorotan dalam laga final Piala Presiden 2019 yang disiarkan Indosiar. Dia akan menghadapi mantan klubnya, Persebaya Surabaya, pada 9 dan 12 April.
Ricky justru bersinar bersama Arema. Di Piala Presiden 2019, sudah empat gol yang disarangkan dan jadi salah seorang pemain tersubur bersama Dedik Setiawan.
Baca Juga
3 Fakta Kesuksesan Arema FC Menang di Markas Semen Padang: Kandang Lawan Tak Lagi Angker, Posisi Terbaik Singo Edan
Sempat Diterpa Kritik di Piala AFF 2024, Arkhan Fikri Mencoba Bangkit: Bikin Assist saat Arema FC Menang di Markas Semen Padang
Hasil BRI Liga 1: Curi 3 Poin, Arema FC Benamkan Semen Padang di Zona Degradasi
Advertisement
Kini dia punya peluang untuk membuat mantan timnya itu menyesal. Musim lalu Persebaya yang memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya mengingat kesempatan bermainnya sangat minim. Di posisinya, ada Irfan Jaya dan Osvaldo Haay.
"Saya senang bertemu Persebaya di final karena bisa ketemu lagi dengan teman-teman di sana. Soal permainan, tentu saya ingin membuktikan kemampuan yang ada pada diri saya," ujarnya.
Pemain 25 tahun asal Jayapura ini mengaku tidak mereka kecewa karena didepak dari Persebaya akhir musim lalu. Hal itu menurutnya sudah hal biasa dalam dunia sepak bola.
Namun, ketika dia menjelma jadi pemain penting di Arema, Persebaya dan suporternya, Bonek, diyakini akan memberikan perhatian khusus dalam final pertama di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4/2019).
Sudah jadi kebiasaan, mantan pemain Persebaya akan dapat teror tersendiri saat kembali sebagai lawan. Apalagi memperkuat tim rival Arema. Begitu juga sebaliknya.
Tetapi, Ricky mengaku sudah siap menghadapinya. Sejak awal gabung Arema, dia sudah memahami risikonya. Sekalipun tidak bertemu di Piala Presiden, nantinya akan menghadapi Persebaya dan Bonek di Liga 1 2019.
"Soal tekanan dan persiapan mental menghadapi suporter Persebaya, dilihat saja nanti di lapangan seperti apa," ucapnya
Arema kini memang mengandalkan Ricky. Meski gabung menjelang Piala Presiden 2019, dia bisa tampil luar biasa dan masuk skuat utama. Skill-nya sudah kembali lagi setelah lama jadi pemain cadangan, baik ketika membela Persebaya maupun Persipura Jayapura.
Di Arema, dia juga menjadi idola baru. Karakter bermainnya yang cepat dan gocekan khas pemain Papua sering menebar decak kagum. Pelatih Arema, Milomir Seslija, juga memberikan pujian, Ricky sudah memberikan warna baru untuk Singo Edan.