Bola.com, Malang - Final leg pertama Piala Presiden 2019 mempertemukan Persebaya Surabaya melawan Arema di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4/2019), menarik perhatian pencinta sepak bola Indonesia, termasuk pemain yang pernah membela kedua tim itu, yakni Suroso.
Bek asal Sidoarjo yang kini tinggal di Malang itu ikut nonton bareng dengan keluarganya di kafe Villa Intayu yang lokasinya di dekat rest area gunung Bromo, Desa Gubugklakah, Kabupaten Malang.
Baca Juga
Rizky Ridho Berbagi Cerita: Peran Sang Ayah, Sempat Berdagang Ayam, hingga Digenjot Latihan Fisik di Awal Gabung Timnas Indonesia
Gilson Costa Jadi Pemain Asing Persebaya dengan Minim Menit Bermain
Klasemen BRI Liga 1 2024 / 2025 Hingga Pekan Ke-10: Borneo FC Dibayangi Persebaya, PSS Menjauh dari Zona Merah
Advertisement
Lokasinya memang agak jauh dari kediamannya. Tetapi, dia sengaja pergi ke sana sekaligus untuk refreshing.
"Saya sering menghabiskan waktu di sini. Suasananya sejuk. Pas untuk melihat duel panas final pertama Piala Presiden Persebaya melawan Arema hehehe… Kebetulan saya pernah jadi bagian dua tim itu," kata Suroso.
Pemain yang pensiun sejak tahun lalu itu tampak bersemangat melihat final lewat layar kaca karena derbi Jawa Timur antara kedua tim itu selalu penuh gengsi. Namun, di final kali ini, dia tidak melihat adanya permainan keras khas kedua tim.
"Kalau era saya bermain dulu, di Persebaya maupun Arema, pertandingannya pasti keras. Rivalitas itu terbawa ke dalam lapangan. Duel fisik sering terjadi. Kalau pertandigan final ini, kedua tim bermain mengutamakan teknik dan taktik. Jadi terasa ada yang hilang dari segi rivalitas di lapangan," kata Suroso.
Dalam final leg pertama, Suroso melihat Arema main tenang, meski atmosfer stadion dipenuhi fans Persebaya sehingga bisa menahan imbang 2-2.
Kendati Arema selalu tertinggal lebih dulu lewat gol Irfan Jaya dan penalti Damian Lizio, Arema berhasil membalas lewat Hendro Siswanto dan Makan Konate.
"Hasil imbang ini sudah adil karena kedua tim sama bagusnya," kata pemain yang pensiun di Bhayangkara FC.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peluang Arema Lebih Besar
Kini peluang Arema untuk juara lebih besar karena leg kedua dilangsungkan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Bermain di sana, tekanan dari suporter lebih terasa.
"Kalau di Gelora Bung Tomo, saya lihat jarak tribune penonton dengan lapangan agak jauh. Sementara di Kanjuruhan, lebih dekat, sehingga tekanan suporter sangat terasa," sambungnya.
Faktor ini yang membuat Suroso memprediksi Arema lebih punya kans untuk menjuarai Piala Presiden 2019.
Suroso mengawali karier di Persebaya Surabaya Junior tahun 1999. Ia kembali lagi ke Persebaya Divisi Utama pada 2013. Sementara saat bermain di Arema pada 2007-2008, dia pernah bermain di Malang dengan baju Persebaya. Begitu juga saat membela Arema untuk tandang ke Surabaya.
Advertisement