Bola.com, Surabaya - Arema harus berterima kasih kepada gelandangnya, Makan Konate. Saat leg pertama final Piala Presiden 2019 melawan tuan rumah Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4/2019), pemain asal Mali itu mencetak gol penting di menit ke-79 yang membuat skor berakhir imbang 2-2.
Makan Konate melesakkan gol lewat tendangan bebas yang sebenarnya berjarak kurang ideal karena posisinya dari sisi sebelah kanan pertahanan Persebaya.
Advertisement
Bola melengkung itu membuat kiper Persebaya, Mizwar, Saputra salah melakukan antisipasi dan meluncur ke sudut kiri gawangnya.
Meski mampu mencetak gol krusial dan penting buat Arema, Konate tetap respek dengan tim rival.
"Ini pertandingan yang bagus. Persebaya tim besar dan kuat. Jadi tidak mudah untuk melawan mereka. Kami harus berjuang keras untuk bisa meraih hasil imbang tadi," kata pemain 27 tahun itu.
Dalam laga ini Konate coba dimatikan. Hal itu mengacu pada taktik Persebaya, yang memainkan dua gelandang bertahan, Misbakus Solikin dan M. Hidayat.
Tetapi, Persebaya lantas melakukan perubahan dengan memasukkan gelandang serang Fandi Eko Utomo menggantikan Hidayat yang mengalami cedera.
Dari situ Konate mulai berkembang. Dia bisa mengalirkan bola dan melakukan penetrasi ke depan. Mantan pemain Persib Bandung ini akhirnya bisa memanfaatkan peluang lewat bola mati yang jadi satu di antara kelebihannya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sukses Bersama Djanur
Selain respek dengan Persebaya, Konate juga menaruh hormat kepada pelatih tim lawan, Djadjang Nurdjaman. Konate pernah bekerja sama di Persib. Dia pun sukses meraih gelar juara ISL 2014 bersama Djadjang.
Tak hanya itu, Konate juga mengantar Persib menjuarai Piala Presiden 2015, dengan Djadjang sebagai pelatih.
"Dia pelatih yang pintar. Saya pernah merasakan gelar juara dengan dia. Saya harap dia sukses di tim ini. Saya sekerang harus profesional bersama coach Milomir Seslija," imbuhnya.
Lantaran sisi profesionalisme itu, Konate tetap berjuang membantu Arema bisa juara di Piala Presiden 2019.
Setelah leg pertama ini, dia fokus mengikuti persiapan di Malang untuk menuntaskan final leg kedua di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (12/4/2019).
"Saya pikir harus tetap kerja keras untuk bisa menang di pertandingan kedua. Saya harap dapat dukungan penuh dari Aremania dengan cara positif karena musim lalu kami terkena sanksi tanpa penonton setelah pertandingan melawan Persebaya," sambungnya.
Advertisement