Bola.com, Malang - Striker Persebaya Surabaya, Amido Balde, mendapat teror paling berat saat laga leg kedua final Piala Presiden 2019 melawan Arema di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat malam (12/4/2019).
Saat namanya disebut dalam susunan pemain Persebaya jelang pertandingan, Aremania merespons dengan teriakan. Teror itu berlanjut dalam pertandingan. Saat menguasai bola penyerang asal Guinea Bissau itu kembali dapat teriakan.
Advertisement
Tujuannya ternyata tidak sekadar untuk mengganggu konsentrasinya, tetapi juga membalas aksi nakalnya saat final pertama di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (9/4/2019). Balde sempat menendang bek Arthur Cunha pada pengujung babak pertama.
"Saya pikir ini cara kami untuk membalas, tapi tetap dalam koridor suporter. Biasa dalam sepak bola jika meneriaki pemain dari tribune," kata Achmad Ghozali, Aremania Korwil Klayatan.
Sebelum pertandingan, pelatih Arema, Milomir Seslija, juga sempat menyindir Balde. Dia menyebut striker jangkung itu mencederai fair play di laga puncak Piala Presiden 2019.
Sementara Arthur enggan membalas dan memilih fokus pada pertandingan saja dalam konferensi pers sebelum laga. Dalam dalam laga leg kedua ini, dia selalu menempel Balde.
Aremania langsung bersorak memberikan tepuk tangan ketika bola bisa diambil dari kaki Balde. Hal itu membuat pemain lain Arema ingin melakukan hal yang sama. Ketika Balde turun ke tengah, Jayus Hariono, Hendro Siswanto, dan yang lainnya berlomba merebutnya.
Sempat terjadi insiden lagi di menit ke-80. Lagi-lagi Arthur dengan Balde. Setelah duel dalam kotak penalti Arema, Arthur tersungkur di lapangan. Kartu kuning pun diberikan kepada Balde.
Namun dari gesturnya, dia merasa seperti tak melakukan apa pun. Meski begitu, itu dianggap sudah jadi pertanda dia frustrasi dalam laga ini.
Hingga laga usai, Balde seakan tak punya peluang untuk membahayakan gawang Arema. Singo Edan berhasil menang 2-0 lewat gol Ahmad Nur Hardianto dan Ricky Kayame. Kemenangan itu bermakna ganda.
Tak hanya membalas perlakuan Balde dengan teror dan kawalan ketat, tetapi juga membuat Arema jadi jawara Piala Presiden 2019. Ini merupakan gelar kedua bagi Singo Edan. Sebelumnya mereka meraihnya pada edisi 2017.