Sukses


3 Mantan Pesepak Bola Sukses di Panggung Politik

Bola.com, Jakarta - Dalam pemilihan umum 2019, cukup banyak insan sepak bola yang ikut maju sebagai calon legislatif di sejumlah daerah di Indonesia. Ternyata, keikutsertaan mantan pemain sepak bola nasional dalam dunia politik bukan barang baru. Cukup banyak mantan pemain yang terjun ke dunia politik, ada yang berhasil, dan tentu ada yang tidak.

Mayoritas mantan pemain sepak bola di Indonesia tentu masih melanjutkan kehidupan dengan dunia seputar sepak bola, seperti menjadi seorang pelatih atau pengurus klub. Namun, beberapa di antara mereka juga ada yang berani untuk terjun ke dunia politik.

Bicara soal pemilihan legislatif 2019, ada sejumlah nama yang baru akan maju sebagai perwakilan rakyat. Erol Iba, Budi Sudarsono, Kurnia Sandy, dan Nilmaizar, merupakan contoh insan sepak bola yang mencoba peruntungan baru di dunia politik.

Namun, mereka tak perlu khawatir karena cukup banyak mantan pemain sepak bola yang berhasil di dunia politik. Bola.com melihat tiga sosok mantan pesepak bola profesional ini meraih sukses sebagai politisi. Siapa saja mereka?

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Kamasan Jack Komboy

Mantan bek tengah Persipura Jayapura ini terjun ke dunia politik usai memutuskan gantung sepatu pada 2009. Euforia reformasi membuat Jack Komboy tertarik dengan politik.

Gayung pun bersambut. Partai Hanura yang lahir di era reformasi menarik Jack Komboy sebagai kader, sekaligus calon legislatif untuk duduk di kursi DPRD Papua.

Karir politikus yang pernah membela PSM Makasar ini berjalan mulus. Berkat ketenarannya sebagai bintang Persipura cukup mudah untuk menggalang massa, sekaligus menjadi penyumbang suara saat Pileg 2009.

Selain popularitas, Jack Komboy memang seorang petarung sejati. Karakternya yang supel dan mudah bergaul dengan siapa saja menjadi kunci keberhasilannya di dunia politik Papua.

Jack Komboy tercatat dua periode duduk sebagai anggota DPRD Papua. Kini dia memegang posisi sebagai Ketua Komisi V DRPD Papua. Sumbangsihnya untuk Persipura di legislatif cukup signifikan.

Pada 2006, Jack Komboy bersama pengurus Persipura ke Jakarta dengan mendatangi beberapa menteri terkait untuk memperjuangkan hak Mutiara Hitam tampil di kandang, Stadion Mandala Jayapura di Piala Champions Asia. Padahal, saat itu AFC tak merestui Persipura tampil di hadapan pendukungnya, karena alasan jarak dan infrastruktur kurang memenuhi syarat. Perjuangan Jack Komboy pun berhasil.

Kini Jack Komboy ikut berjuang mencari sponsor bagi Persipura. Dia juga berusaha agar Pemprov Papua merestui manajemen Persipura sebagai pengelola Stadion Mandala.

3 dari 4 halaman

Heri Rafni Kotari

Mantan gelandang Bandung Raya ini langsung pulang ke kampung halamannya, Ciamis, usai gantung sepatu. Awalnya, Heri Rafni Kotari masih berkutat di dunia sepak bola dengan melatih PSGC Ciamis.

Kemudian dia berminat terjun ke politik bersama Partai Golkar. Nasib baik berpihak padanya. Heri Rafni Kotari pun bisa jadi anggota DPRD Kabupaten Ciamis.

Darah sepak bola masih tetap mengalir di tubuh Heri Rafni Kotari. Di sela-sela kesibukannya sebagai wakil rakyat, ternyata Heri Rafni Kotari masih sempat mengarsiteki Laskar Galuh, julukan PSGC Ciamis.

Pada 2013, Heri Rafni Kotari ikut mempromosikan PSGC ke Divisi Utama. Tapi sayang, musim berikutnya dia gagal membawa PSGC ke ISL karena mereka disingkirkan Borneo FC pada perebutan tiket terakhir ke ISL.

Heri Rafni Kotari pula yang mengangkat kembali PSGC ke Liga 2 2019, setelah musim sebelumnya terdegradasi di Liga 3. Pada 2017, PSGC harus turun kasta ke Liga 3 karena gagal pada babak playoff yang digelar di Madiun dan Ngawi.

4 dari 4 halaman

Aris Budi Prasetyo

Nama mantan bek tengah ini melesat usai mengantar Petrokimia Putra menjuarai Divisi Utama pada 2002. Beberapa klub besar menjadi persinggahannya usai hijrah dari Petrokimia Putra.

Gelar Pemain Terbaik Piala Copa diraihnya bersama Arema. Namun cedera lutut memaksa Aris Budi Prasetyo pensiun dini. Di tengah cobaan ini, Aris Budi Prasetyo ditawari temannya bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Saya terjun ke politik, karena 'kecelakaan'. Saya tidak paham politik. Saya masuk PAN karena ajakan teman. Tapi, saya pikir waktu itu tak ada salahnya mencoba belajar politik. Sekarang akhirnya kebablasan. Ternyata politik itu menarik dan punya seni tersendiri," tutur Aris Budi Prasetyo.

Saat ini Aris Budi Prasetyo tercatat sebagai anggota DPRD Kota Pasuruan. Seperti Heri Rafni Kotari, Aris pun tak bisa melupakan sepak bola yang mengharumkan namanya. Pada 2016 lalu, Aris Budi turun tangan langsung sebagai pelatih Persekap di ajang ISC B.

Karena dana Persekap cekak, saat itu Aris Budi sempat menggadaikan sertifikatnya tanah dan rumahnya ke sebuah bank. Kini Aris Budi masih ikut kontestasi Pileg 2019 untuk DPRD Kota Pasuruan.

Di sela-sela kesibukan politik, Aris Budi mengamalkan ilmu sepak bolanya dengan melatih di SSB miliknya. Dia juga jadi arsitek untuk tim Piala Suratin Persekap.

Video Populer

Foto Populer