Bola.com, Jakarta - Pengelola Liga kasta tertinggi Korea Selatan (K-League) membuat inovasi. Mereka menerapkan kebijakan anyar dengan menambah kuota pemain asing daro 3+1 menjadi 3+1+1.
Penjelasannya, kuota pemain asing di K-League saat ini maksimal empat pemain, dengan tiga di antaranya berasal dari luar Asia dan satu pemain asal Asia.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Namun, mulai musim 2020, pengelola K-League menerapkan klub peserta bisa merekrut satu pemain asing, khusus asal Asia Tenggara (ASEAN), sehingga maksimal pemain asing dalam satu tim berjumlah lima orang.
Pengelola K-League berujar kebijakan ini diambil sebagai satu di antara upaya meluaskan pasar kompetisi K-League hingga ke regional ASEAN.
Pemain dari ASEAN yang dimaksud pengelola K-League itu merupakan pemain dari negara-negara yang merupakan anggota AFF (Asosiasi Sepak Bola ASEAN).
Hal itu berarti negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Myanmar, Vietnam, Laos, Brunei Darussalam, Filipina, hingga Timor Leste bisa tampil di K-League muiai 2020.
Syaratnya, tentu saja bisa memikat klub-klub peserta kompetisi kasta tertinggi di Negeri Ginseng itu.
Musim ini, K-League sudah diramaikan dengan kehadiran satu pemain ASEAN, tepatnya dari Vietnam. Dia adalah bintang Timnas Vietnam, Nguyen Cong Phuong, yang gabung klub Incheon United pada Februari 2019 dengan status pinjaman dari Hoang Anh Gia Lai.
Kedatangannya ke K-League sejauh ini cukup mendapat respons positif baik dari penggemar sepak bola di Negeri Ginseng sekaligus pencinta sepak bola di Vietnam.
Pemain-pemain Indonesia pun bisa melebarkan sayap, mencari tantangan baru, mengasah mental, dan menimba ilmu dengan gabung klub-klub K-League mengingat pintu masuk sudah dibuka secara resmi oleh pengelola K-League.
Sumber: Yonhap