Bola.com, Malang - Kiper Sandi Firmansyah belum mendapat kesempatan bermain yang maksimal di Arema FC. Selama Piala Presiden 2019, dia hanya jadi pemain cadangan.
Dua kiper yang lebih muda, Kurniawan Kartika Ajie dan Utam Rusdiana yang justru bergantian jadi pilihan pertama.
Baca Juga
Advertisement
Tapi, pelatih kiper Arema, Yanuar ‘Begal’ Hermansyah sudah menyiapkan jawaban atas pertanyaan tentang Sandi. Begal tidak ingin mematikan semangat dan kepercayaan diri Sandi sebagai kiper paling senior di Arema saat ini.
“Semua kiper punya kualitas yang tidak beda jauh. Sandi sudah punya banyak pengalaman. Itu membuatnya siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk tampil,” kata Begal.
Saat kompetisi nanti, Begal mengakui jika Sandi punya kesempatan yang sama dengan Utam dan Ajie. Hanya, diprediksi, dia lebih banyak jadi pelapis. Sementara Utam dan Ajie akan diprioritaskan jadi kiper utama.
“Tapi sekarang belum ada garansi salah satu untuk jadi kiper utama. Yang jelas, semua harus siap jika dapat kesempatan. Itu kuncinya,” lanjut Begal.
Persaingan di sektor kiper Arema tampaknya sengaja dipelihara. Seperti pergantian dari Utam ke Ajie. Saat pertengahan Piala Presiden 2019, Ajie yang tengah memiliki kepercayaan diri bagus bisa menggeser Utam.
Hal ini bisa saja nantinya terjadi pada Sandi. Yang jelas, Begal akan melihat perkembangan semua kipernya dalam sesi latihan.
“Pastinya pelatih tidak akan menutup mata dengan apa yang diperlihatkan pemain dalam latihan,” tegas mantan pelatih kiper Persela Lamongan dan Persiwa Wamena ini.
Jika melihat dari jam terbang ketiga kiper Arema FC, Sandi jadi yang paling matang. Usianya sudah 35 tahun dan pernah jadi kiper berbagai klub, yakni Persegres Gresik hingga Sriwijaya FC. Tapi dia lebih sering jadi kiper kedua saat bermain di klub besar.