Bola.com, Surabaya - Pemain sayap Persebaya Surabaya, Irfan Jaya, selalu memakai nomor punggung 41 bersama klub berjulukan Bajul Ijo itu. Nomor punggung itu tak pernah berubah sejak dia bergabung pada awal 2017 lalu hingga saat ini.
Pilihan nomor punggung ini terbilang nyeleneh. Sebagai penyerang sayap, biasanya angka 7, 8, 10, 17, atau 20 menjadi pilihan favorit. Bilangan di atas 40 bukan hal yang lazim digunakan sebagai nomor punggung, meski banyak pula yang memakainya.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Advertisement
Ternyata di balik misteri bilangan 41 itu, Irfan Jaya rupanya memendam makna kearifan lokal. Pemain asal Bantaeng itu tidak lupa dengan asal usulnya sebagai seorang beretnis Makassar. Ya, bilangan itu memiliki arti dalam bahasa Makassar.
“Nomor 41 itu terdiri dari angka 4 dan 1. Dalam bahasa Makassar, 4 artinya appa’, kalau 1 itu se’re. Kalau digabung menjadi appase’re. Nah, appase’re itu membentuk kata baru dalam bahasa Makassar yang memiliki arti menyatukan,” terang Irfan kepada Bola.com, Senin (22/4/2019).
Nomor punggung 41 itu sudah digunakan oleh Irfan sejak bergabung PSM Makassar U-21 pada ISC U-21 2016. Dia mendapat berkah dari nomor punggung itu dengan menjadi top scorer ISC U-21 2016 setelah membukukan 14 gol.
Tak hanya itu, setiap musim Irfan juga selalu mencatatkan prestasi gemilang sejak bergabung Persebaya pada 2017. Pada musim perdananya, pemain berusia 22 tahun itu meraih gelar pemain terbaik Liga 2 2017.
Berikutnya, Irfan juga menjalani musim yang luar biasa pada 2018, saat tampil di Liga 1. Kali ini, dia menjadi langganan pemain Timnas Indonesia. Dia bergabung dengan skuat Garuda saat tampil di Asian Games 2018 dan Piala AFF 2018.
Musim ini, berkah “menyatukan” dari nomor punggungnya masih memberinya prestasi individu. Irfan keluar sebagai pemain muda terbaik dalam Piala Presiden 2019.
“Saya ingin memberi pesan bahwa sebuah tim itu harus bersatu untuk meraih prestasi. Saya ingin menyatukan tim ini. Memang maknanya tersirat dan nomor itu juga tidak lazim. Tapi, ada bahasa daerah asal saya yang saya gunakan di situ,” ucap Irfan.
“Teman-teman saya di kampung juga sempat bertanya-tanya soal arti nomor 41. Setelah saya jelaskan, mereka juga baru sadar. Mungkin, nomor ini akan saya pakai terus selama karier profesional saya,” imbuhnya.
Sayang, nomor punggung itu tak bisa dipakai Irfan saat bermain di level Timnas. Nomor punggung di Timnas biasanya dibatasi sesuai dengan jumlah pemain dalam skuat atau sebanyak 23 saja, meski beberapa pemain juga pernah menggunakan nomor selain itu.
“Kalau di Timnas Indonesia saya tidak boleh pakai nomor 41, nomornya terlalu besar. Saya pakai nomor punggung 18 karena anak pertama saya lahir pada 18 Mei. Supaya ingat anak terus,” ucap Irfan Jaya.