Bola.com, Jakarta - Kekalahan 2-3 dari Ceres-Negros membuat Persija Jakarta selalu kalah dalam tiga pertandingan berturut-turut. Raihan minor ini semakin membuat tim berjulukan Macan Kemayoran itu merindukan Marko Simic.
Rentetan kekalahan beruntun Persija Jakarta dimulai ketika takluk dari Kalteng Putra 3-4 (1-1) lewat adu penalti babak delapan besar Piala Presiden 2019. Macan Kemayoran kembali menelan malu saat tumbang 0-1 dan 2-3 dari Ceres-Negros pada partai ketiga dan keempat Grup G Piala AFC 2019.
Baca Juga
Bung Towel Sebut Evaluasi terhadap STY Bisa Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: PSSI Jangan Lembek Dong
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Kevin Diks Pelajari Banyak Hal di Timnas Indonesia: Dunia dan Kultur Baru, Pelatihnya dari Korsel
Advertisement
Dua dari tiga gol Persija pada tiga pertandingan tersebut berasal dari pemain gelandang, dan satu gol lain dicetak pemain belakang.
Sejak kehilangan Simic pada Februari lalu, lini depan Persija Jakarta seakan kehilangan taji. Parahnya, belum ada satu gol pun diciptakan oleh barisan penyerang Macan Kemayoran seusai ditinggalkan pemain berusia 31 tahun tersebut karena masalah hukum di Australia itu.
"Ada (perbedaan) pasti ya. Yang jelas, kami tidak punya striker. Bola sampai di depan banyak yang mentah, tidak bisa diselesaikan karena kami tidak punya striker yang kelasnya seperti Simic. Hal tersebut kami akui. Kami juga sudah berusaha dan kami tetap mencari (striker)," ujar Manajer Persija Jakarta, Ardhi Tjahjoko.
Teraktual, ketika kalah 2-3 dari Ceres-Negros di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Persija Jakarta bereksperimen dengan menaruh Bruno Matos sebagai penyerang tengah. Padahal, posisi asli dari pemain asal Brasil itu adalah gelandang serang.
Kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa Simic membuatnya tertahan di Australia hingga dua bulan lebih. Kabarnya, bomber asal Kroasia itu telah dapat pulang pada pekan ini.
"Saya belum tahu. Waktu itu informasi ke saya dua minggu sejak sidang terakhir. Tapi kenyataannya sampai sekarang belum. Harusnya kalau itungannya dari tanggal 9 April, ya tanggal 24 April ini harusnya pulang," imbuh Ardhi yang merupakan perwira tinggi TNI AU berpangkat Marsekal Pertama (Marsma) itu