Bola.com, Surabaya - Bagi pendukung Persebaya Surabaya alias bonek, nama Danilo Fernando masih melekat dalam ingatan. Pria asal Brasil itu pernah membela Persebaya pada musim 2004 dan menjadi playmaker andalan di lini tengah.
Tapi, nama serupa kini muncul di tim Persebaya U-16. Nama lengkapnya Afizal Danilo Fernando. Tentu saja, kedua pemain itu merupakan orang yang berbeda, hanya kata Afizal yang membedakan nama mereka.
Advertisement
Afizal bukan gelandang serang seperti Danilo Fernando. Di Persebaya U-16, dia diplot sebagai stopper. Ditanya soal namanya, pemain asli Surabaya itu justru tertawa meski kemudian bersedia bercerita soal kemiripan itu.
“Saya sejak kecil juga bertanya-tanya, kok nama saya kurang berbau Jawa. Sekitar kelas 2 atau 3 SD, guru saya kasih tahu, katanya nama saya seperti pemain Persebaya. Saya sendiri tidak terlalu paham sebenarnya,” kata remaja kelahiran 14 Maret 2004 itu kepada Bola.com, Rabu (1/5/2019).
Tak hanya guru, beberapa teman-temannya juga kerap mengatakan hal serupa soal namanya. Sampai akhirnya, putra pasangan Sugeng Martono dan Nur Farida itu bertanya kepada sang ayah.
“Ayah saya bilang, nama saya memang diambil dari Danilo Fernando, mantan playmaker Persebaya. Beliau cerita bahwa Danilo Fernando itu pemain hebat. Saya merasa bangga punya nama ini,” imbuh pelajar kelas IX SMPN 33 Surabaya itu.
Jika dicocokkan, Afizal memang lahir saat Danilo Fernando tengah membela Persebaya dan menjadi pujaan Bonek. Pria yang kini berusia 39 tahun itu dikenal sebagai gelandang yang punya pergerakan mematikan. Bahkan, Danilo menjadi pemain kunci saat Persebaya Surabaya menjuarai Divisi Utama 2004.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belum Pernah Bertemu
Setelah mendapat cerita dari sang ayah, Afizal kemudian mencari tahu tentang Danilo Fernando. Kemajuan pesat teknologi membuatnya mudah mencari foto dan video pertandingan sosok mantan pemain yang pernah menjadi asisten pelatih PSS Sleman itu.
“Saya cari google dan lihat videonya di youtube. Saya sempat jadi gelandang serang saat masih di SSB. Tapi, pelatih menilai saya lebih cocok jadi stopper. Akhirnya sampai sekarang saya bermain di belakang,” ucap pemain Indonesia Muda, klub internal Persebaya, itu.
Nama Afizal kemudian mudah dikenal di kalangan teman-teman sekolahnya. Dia juga sebenarnya lebih akrab disapa Danilo dibanding Afizal. Tapi, dia memutuskan menggunakan “Afizal” sebagai nama punggung di jersey Persebaya U-16.
“Supaya berbeda saja. Nanti kesannya terlalu ikut Danilo Fernando. Saya tidak tahu ngefans atau tidak. Saya belum pernah bertemu langsung soalnya. Tapi, mudah-mudahan suatu saat bisa bertemu,” ujar anak ketiga dari tujuh bersaudara itu.
Sayang, Afizal memiliki nasib yang berbeda, selain posisi bermain yang jelas tak sama dengan Danilo Fernando. Afizal belum mendapat kesempatan unjuk kemampuan dengan masuk Persebaya U-16 yang turun di Elite Pro Academy U-16.
Dalam tiga pertandingan, dia belum pernah sekali pun diturunkan. Persebaya tergabung bersama Persipura Jayapura, PSM Makassar, Kalteng Putra, Bali United, dan Borneo FC di Grup C yang digelar pada 28 April hingga 4 Mei di Lapangan Persebaya, Surabaya.
Advertisement