Bola.com, Jakarta - Rahim Soekasah percaya diri mencalonkan sebagai Ketua Umum PSSI. Mantan Manajer Timnas Indonesia U-23 di era kepemimpinan Nurdin Halid ini tengah menunggu dukungan dari pemegang hak suara (voters) pada kongres tahunan PSSI 2020.
Rahim mengaku belum mengantongi dukungan dari voters untuk maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) PSSI. Eks Ketua Badan Tim Nasional (BTN) ini beralasan tidak ingin berlebihan dalam mempromosikan dirinya.
Baca Juga
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20
Advertisement
"Insya Allah dukungan voters nantinya ada ya. Saya tidak mau gembar-gembor, tapi saya pilih bersikap silent sajalah. Tidak usah ribut-ribut. Kita lihat nanti voters-nya memilih siapa," ujar Rahim di Jakarta, Kamis (2/5/2019).
"Kan belum tentu saya menang. Iya kan? kalau ada orang lain yang lebih bagus, bisa saja mereka dipilih orang lain. Bebas-bebas saja."
"Tapi semoga para pemegang hak suara lebih dewasa. Sudah punya pengalaman yang buruk. Untuk ke depannya voters-voters itu harus benar-benar memilih pemimpin yang baik," kata Rahim yang selama ini dikenal sebagai orang dekat pengusaha gila bola, Nirwan Dermawan Bakrie.
Rahim yang juga petinggi klub Australia, Brisbane Roar itu, juga meminta Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) untuk kongres tahunan PSSI pada 2020 agar transparan. Sehingga, apabila terdapat seseorang yang ingin maju sebagai Caketum PSSI, dapat sah sesuai statuta.
"Dan soal dalam penjaringannya juga KP kongres tahunan PSSI harus jujur. Jangan orang yang tidak pernah terlibat di bawah PSSI dibilang pernah mengurus. Kan kalau menurut statuta itu minimal seorang calon ketua umum lima tahun harus terlibat aktif di PSSI. Kita harus benar-benar fair, mengikuti aturan main," imbuh Rahim.
PSSI saat ini tengah krisis kepemimpinan, seusai kasus hukum yang menjerat ketua umum mereka, Joko Driyono. Sang orang nomor satu federasi saat ini tengah ditahan pihak kepolisian dalam kasus upaya penghilangan barang bukti kasus suap di pentas kompetisi Liga 1 dan Liga 2. PSSI pun bersiap mencari pemimpin baru.
PSSI direncanakan akan mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 13 Juli 2019. Namun, tak ada agenda pemilihan ketum saat forum itu. Nantinya, pemilihan untuk Ketum PSSI kemungkinan besar bakal digelar pada Kongres tahunan PSSI, Januari 2020.