Bola.com, Sleman - Banyak cara yang dilakukan untuk memaknai Bulan Ramadan. Begitu pula yang dirasakan pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro. Setiap memasuki bulan penuh berkah, terasa spesial bagi pelatih asal Kalasan, Kabupaten Sleman ini.
Seto Nurdiyantoro mengaku makna Bulan Ramadan kali ini adalah momentum untuk semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. Dalam menjalankan ibadah puasa, ia selalu merasakan hal yang berbeda setiap tahunnya.
Baca Juga
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Usai Gagal Juara Dunia Musim Ini, Pecco Bagnaia: Tenang, Karier Saya di MotoGP Masih 8-10 Tahun Lagi
Jelang Duel Kontra PSG di Liga Champions, Harry Kane Cetak Hattrick Ketujuh saat Bayern Munchen Bungkam Augsburg
Advertisement
"Alangkah baiknya bisa menyelesaikan puasa selama 30 hari. Namun, harapan saya bisa memaknai Ramadan dan rencana Tuhan seperti apa. Mendekatkan diri kepada Tuhan, dan yang tahu hanya setiap insan manusia dengan Tuhan," ungkap Seto kepada Bola.com.
Pelatih berusia 45 tahun menyebut berkah Ramadan tahun ini adalah mendapat kesempatan memimpin PSS bermain di kasta tertinggi, yakni Liga 1. Berbeda dengan musim lalu yang berjuang di Liga 2 untuk bisa promosi.
"Puasa setiap tahunnya pasti berbeda. Situasi dan kondisi permasalahannya setiap orang kan beda-beda. Salah satunya tahun ini kami ada di Liga 1, yang pantas kami syukuri. Sekarang ada transisi dari Liga 2 ke Liga 1," ujarnya.
Saat ditanya perihal menu favorit selama menjalankan ibadah puasa, Seto mengaku tak memilikinya. Hanya menu dengan rasa manis yang menjadi andalannya, khususnya ketika berbuka puasa.
"Sama saja sebenarnya soal makanan di bulan puasa. Yang jelas air putih, kemudian yang manis-manis seperti kolak dan dawet. Tidak harus wah, justru jajanan pasar malah saya cari," kata mantan pemain PSIM, PSS, dan Persiba Bantul ini.