Bola.com, Malang - Aremania menelan kerugian akibat kericuhan pada laga PSS Sleman versus Arema FC (15/5/2019). Puluhan kendaraan roda empat Aremania yang memberi dukungan langsung ke Stadion Maguwoharjo, Sleman, rusak.
Bus, minibus, dan mobil Aremania yang diparkir di depan stadion dirusak oleh provokator penonton di Sleman. Kerugian diprediksi mencapai ratusan juta rupiah.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Advertisement
“Kemarin malam (17/5/2019) manajemen dan Aremania mengadakan pertemuan di kantor. Hasilnya dibuat beberapa keputusan. Termasuk menggalang dana untuk mengganti kerugian Aremania,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji.
Ada sembilan poin yang dihasilkan dalam pertemuan yang dihadiri 75 Aremania dan perwakilan manajemen. Pertama, Aremania akan mengirimkan surat kepada PSSI, Kepolisian dan Panpel PSS terkait kronologi kejadian dan menuntut tanggung jawab atas kerugian yang menimpa Aremania.
Seperti diketahui, Aremania mengaku mendapat perlakukan tidak mengenakkan ketika memberikan dukungan di Stadion Maguwoharjo. Mereka diprovokasi dengan lemparan ketika merayakan gol Sylvano Comvalius pada menit 29. Pertandingan sempat terhenti 30 menit. Di luar Stadion, beberapa kendaraan Aremania mengalami pecah kaca dan penyok bagian badan.
Poin kedua, Aremania dan manajemen sepakat membuka donasi untuk membantu korban yang mengalami kerusakan pada kendaraannya. Rekening bersama akan segera dibuka bersamaan dengan posko penggalangan dana.
Ketiga, manajemen Arema memberikan donasi awal sebesar 20 juta rupiah kepada korban dari Aremania. Keempat, Aremania dan manajemen akan menggelar nobar berbayar dalam pertandingan terdekat Borneo FC melawan Arema pada 22 Mei.
Kemungkinan nobar digelar di Poltek Malang atau GOR Ken Arok dengan tiket masuk Rp 10 ribu. Dana yang terkumpul nantinya disalurkan untuk korban kerusakan mobil.
Poin ke enam, bagi korban kerusakan bus, manajemen akan mengeluarkan surat rekomendasi kepolisian setempat untuk memohon dispensasi kerugian kepada PO Bus.
Ketujuh, Aremania segera membentuk tim penaksir kerugian kendaraan dan tim pengumpul donasi untuk menentukan besaran kerugian yang akan diberikan. Poin kedelapan, penggalangan donasi dan penyaluran bantuan akan dibatasi sampai 22 Mei.
Poin terakhir, Aremania sepakat bantuan yang diberikan sifatnya santunan, bukan bantuan secara keseluruhan atas kerusakan yang terjadi. “Kerugian Aremania beragam nominalnya. Ada yang sudah ke bengkel mobil dan kerusakannya ditaksir mencapai 70 juta rupiah untuk satu mobil. Semoga donasi ini bisa meringankan mereka,” jelas Aremania Korwil Klayatan, Achmad Ghozali.