Bola.com, Surabaya - Duel pekan kedua Shopee Liga 1 2019 yang mempertemukan Persebaya Surabaya dengan Kalteng Putra melahirkan banyak drama. Pertandingan itu berakhir 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (21/5/2019) malam.
Beberapa kali pemain Persebaya melakukan protes keras kepada wasit Dwi Purba yang memimpin pertandingan. Hal itu mereka lakukan karena melihat para pemain Kalteng Putra kerap terjatuh tanpa sebab untuk mengulur waktu jelang bubaran.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Kapten Persebaya, Ruben Sanadi, termasuk yang paling rajin melancarkan protes. Dia sempat saling dorong dengan stoper Kalteng Putra, Rafael Bonfim, setelah gol Irfan Jaya tidak disahkan oleh wasit Dwi Purba.
“Namanya pertandingan seperti itu. Ada provokasi dari tim lawan, terutama wasit yang agak bikin saya jengkel. Tapi, saya pemimpin buat teman-teman saya. Kejadian tadi jadi pelajaran buat kami di lapangan,” kata Ruben.
Sebelumnya, pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman juga mempertanyakan keputusan wasit Dwi Purba yang menganulir gol Irfan Jaya. Setelah bola masuk gawang, wasit menganggap telah terjadi pelanggaran usai kiper Kalteng Putra, Dimas Galih terlihat terjatuh dan dianggap dilanggar oleh pemain Persebaya.
Ruben mengingatkan rekan setimnya untuk melupakan seluruh insiden yag terjadi dalam pertandingan itu. Menurut dia, Persebaya harus fokus menatap pertandingan berikutnya dan meraih kemenangan.
“Kalah dan menang dalam sepak bola sudah biasa. Kami tidak boleh menyerah dan harus berjuang lebih baik. Saya sampaikan kepada teman-teman untuk berjuang demi tim,” ucap pemain berusia 32 tahun itu.
Setelah meladeni Kalteng Putra, Persebaya Surabaya akan menjamu PSIS Semarang pada Selasa (30/5/2019).