Bola.com, Surabaya - Baru dua pertandingan Shopee Liga 1 2019 berjalan, Persebaya sudah mendapat sanksi yang terbilang besar. Klub berjulukan Bajul Ijo itu disanksi berupa denda senilai Rp100 juta akibat pertandingan pada pekan kedua.
Saat itu Persebaya menjamu Kalteng Putra dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (21/5/2019). Berbagai pelanggaran regulasi seperti penyalaan kembang api dan pelemparan botol terjadi di pertandingan ini.
Advertisement
PSSI kemudian merilis beberapa sanksi yang diterima kontestan Liga 1 pada pekan kedua, Senin (27/5/2019). Proses inilah yang membuat manajer Persebaya, Candra Wahyudi, kecewa dengan keputusan dari PSSI.
"Proses di PSSI yang kami kecewakan. Karena proses pengadilannya juga tidak pernah menghadirkan klub, langsung disanksi. Sejak dulu tidak pernah mengajak klub. PSSI selalu membuat pengadilan sepihak," kata Candra.
Selama ini, Komdis PSSI memang memilih langkah mengumumkan denda lewat situs resmi. Klub yang bersangkutan tak pernah diajak bertemu membahas hal ini. Proses ini sebenarnya juga pernah diprotes oleh beberapa pihak di klub lain.
Ditambah lagi, nominal Rp100 juta yang ditetapkan sebagai denda untuk Persebaya dirasa oleh Candra sangat memberatkan. Apalagi, kompetisi Liga 1 2019 juga terhitung baru berjalan di awal, karena masih menjalani dua pertandingan.
"Kalau nilainya sampai ratusan juta tentu sangat memberatkan. Apalagi ini baru dua pertandingan. Persebaya musim lalu mendapat denda yang cukup besar. Setiap hal yang melanggar aturan pasti akan ada denda," imbuh Candra.
Musim lalu, Persebaya menjadi klub terboros Liga 1 2018 untuk urusan mendapat denda dari PSSI. Total, nominal mencapai Rp 1.182.500.000 harus dibayarkan oleh Bajul Ijo akibat berbagai pelanggaran yang terjadi saat pertandingan.