Bola.com, Jakarta - Aroma Spanyol menyengat dari Persija Jakarta. Kehadiran dua pelatih dari Negeri Matador, Juan Banuelos dan Eduardo Perez, menjadi penyebabnya.
Banuelos sebagai pelatih kepala dan Edu Perez yang menjadi asistennya, bakal memberikan warna baru terhadap permainan Persija Jakarta. Namun, tim ibu kota disebutkan tidak akan mengadopsi gaya tiki-taka yang identik dengan sepak bola di Negeri Matador.
Advertisement
Edu Perez memastikan, ia dan Julio Banuelos punya filosofi berbeda dengan tiki-taka yang akan diterapkannya untuk membawa Persija bangkit.
"Saya tak suka menyebutnya tiki-taka. Saya tak tahu dan akan mencoba membuat metodologi sendiri," ujar Edu Perez.
"Kami mencoba metodologi sendiri. Kami tidak tahu seperti apa tiki-taka," kata Edu Perez.
Sebelum merapat ke Persija, Edu Perez adalah asisten pelatih Al-Sadd, tim yang dibela mantan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez.
Barcelona adalah pencipta tiki-taka dengan Xavi sebagai sentral gaya permainan yang mengandalkan umpan-umpan pendek dan pergerakan dinamis tersebut.
Di sisi lain, tugas Edu Perez dan Julio Banuelos sedikit berat di Persija Jakarta. Keduanya dituntut untuk membawa tim berjulukan Macan Kemayoran ini meraih kemenangan setelah nihil tiga poin dari tiga pertandingan Shopee Liga 1 2019.