Bola.com, Magelang - Bos PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, merasa kecewa dengan hukuman yang dijatuhkan Komdis PSSI kepada pemain Persebaya, Elisa Yahya Basna. Pemain Persebaya itu nyaris mencelakai bek sayap PSIS, Fredyan Wahyu, dalam laga pekan ketiga Shopee Liga 1 2019.
Dalam duel Persebaya kontra PSIS di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 30 Juni lalu diwarnai aksi kurang terpuji Elisa Yahya Basna. Pemain asal Papua milik Persebaya ini menjejak perut Fredyan Wahyu pada menit-menit akhir pertandingan.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Fredyan Wahyu bahkan sampai mengerang kesakitan akibat injakan horor Basna. Sang pemain mendapat protes keras dari para pemain PSIS karena pelanggaran kasar. Namun, Elisa Yahya Basna hanya diganjar kartu kuning oleh wasit.
Beruntung pelanggaran keras adik dari Yanto Basna tersebut tak membuat Fredyan Wahyu mengalami cedera serius. Fredyan Wahyu selamat dari cedera parah atau bisa saja senasib dengan Akli Fairuz dan Jumadi Abdi yang sampai meninggal dunia.
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi larangan dua kali bertanding dan denda Rp10 juta kepada Elisa Basna. Hukuman tersebut mengecewakan untuk PSIS. Yoyok Sukawi mengatakan jika sanksi yang didapat Elisa Basna masih terlalu ringan mengingat potensi yang cukup membahayakan keselamatan pemainnya.
"Hukuman itu terlalu ringan. Bisa melihat sendiri pelanggarannya sampai seperti itu. Tak hanya melukai, tapi bisa membunuh itu namanya," terang CEO PSIS, Yoyok Sukawi, Minggu (16/6/2019).
Meski demikian, pihaknya tak akan melakukan banding terkait sanksi yang diterima Elisa Basna. Hanya saja, Yoyok berharap agar PSSI semakin memperketat kadar hukuman.
"Semoga Komdis PSSI bisa lebih tegas dalam memberikan sanksi. Ini soal keselamatan pemain yang juga perlu mendapat perlindungan," ujar bos PSIS itu.