Bola.com, Surabaya - Djadjang Nurdjaman menyatakan tak akan mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala Persebaya Surabaya. Dia akan bertanggung jawab penuh dengan rentetan hasil buruk yang didapat oleh timnya.
Persebaya masih belum mampu meraih kemenangan sejak pekan pertama Shopee Liga 1 2019. Terbaru, Bajul Ijo ditahan 1-1 oleh Madura United dalam leg pertama perempat final Piala Indonesia 2018 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (19/6/2019).
Baca Juga
Update 25 Pemain Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024: Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam
Media Vietnam Sebut Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Menakutkan: Ada Pemain Diaspora, Tetap Lebih Kuat daripada The Golden Star
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Advertisement
“Saya sepenuhnya bertanggung jawab pada manajemen. Ketika manajemen belum memecat saya, saya akan berjalan terus. Silakan tanya kepada manajemen kapan mau memecat saya,” kata pelatih yang karib disapa Djanur itu.
“Kalau saya belum dipecat, saya akan jalan terus. Saya yakin dengan tim ini untuk memperbaiki ke depan,” imbuhnya.
Desakan dari suporter Persebaya, Bonek, untuk meminta Djanur mundur sebenarnya tidak begitu terdengar. Justru, Bonek menyoroti manajemen Persebaya yang dinilai terlalu pelit menggelontorkan dana untuk mendatangkan pemain berkualitas.
Bonek menyatakan bentuk protes itu lewat spanduk. Beberapa Bonek masuk lapangan membawa spanduk bertuliskan “Jangan Bikin Malu Surabaya”.
Bahkan, terdapat seorang Bonek yang mampu menembus akses hingga ke depan bench. Dia kemudian menghampiri Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, dan melontarkan kalimat kasar.
Saat ditanya soal nasib Djanur, Candra enggan berbicara.
“Coach Djanur sudah menyampaikan. Kita lihat nanti,” ucapnya kepada awak media di mixed zone setelah pertandingan Persebaya Surabaya vs Madura United.