Bola.com, Surabaya - Djadjang Nurdjaman menyatakan tak akan mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala Persebaya Surabaya. Dia akan bertanggung jawab penuh dengan rentetan hasil buruk yang didapat oleh timnya.
Persebaya masih belum mampu meraih kemenangan sejak pekan pertama Shopee Liga 1 2019. Terbaru, Bajul Ijo ditahan 1-1 oleh Madura United dalam leg pertama perempat final Piala Indonesia 2018 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (19/6/2019).
Baca Juga
Peta Kekuatan Rival Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025: Iran dan Uzbekistan Lawan Menakutkan
Utak Atik Formasi Timnas Indonesia Jelang R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kepak Sayap Timnas Garuda Cukup Kuat untuk Memukul Jepang?
Jepang Jago Sih tapi Timnas Indonesia Punya Si Preman, Justin Hubner
Advertisement
“Saya sepenuhnya bertanggung jawab pada manajemen. Ketika manajemen belum memecat saya, saya akan berjalan terus. Silakan tanya kepada manajemen kapan mau memecat saya,” kata pelatih yang karib disapa Djanur itu.
“Kalau saya belum dipecat, saya akan jalan terus. Saya yakin dengan tim ini untuk memperbaiki ke depan,” imbuhnya.
Desakan dari suporter Persebaya, Bonek, untuk meminta Djanur mundur sebenarnya tidak begitu terdengar. Justru, Bonek menyoroti manajemen Persebaya yang dinilai terlalu pelit menggelontorkan dana untuk mendatangkan pemain berkualitas.
Bonek menyatakan bentuk protes itu lewat spanduk. Beberapa Bonek masuk lapangan membawa spanduk bertuliskan “Jangan Bikin Malu Surabaya”.
Bahkan, terdapat seorang Bonek yang mampu menembus akses hingga ke depan bench. Dia kemudian menghampiri Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, dan melontarkan kalimat kasar.
Saat ditanya soal nasib Djanur, Candra enggan berbicara.
“Coach Djanur sudah menyampaikan. Kita lihat nanti,” ucapnya kepada awak media di mixed zone setelah pertandingan Persebaya Surabaya vs Madura United.