Bola.com, Pamekasan - Persebaya untuk kali pertama takluk saat menjalani pertandingan kontra Madura United. Bajul Ijo menyerah 1-2 dalam leg kedua perempat final Piala Indonesia 2018 di Stadion Gelora Madura, Pamekasan, Kamis (27/6/2019).
Hasil ini memupuskan asa Persebaya lolos ke semifinal. Laga bertajuk Derbi Suramadu ini berakhir imbang 1-1 di leg pertama (19/6/2019). Madura United lolos ke semifinal dengan agregat kemenangan 3-2.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, tidak menyalahkan pemainny,a meski gagal menang di laga ini.
“Jujur kami sangat mengapresiasi perjuangan pemain. Cuma hasilnya tidak sesuai kinerja di lapangan,” kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu dalam jumpa pers pasca laga.
Djanur justru menyoroti kinerja wasit Dodi Setia Purnama yang dianggapnya membuat keputusan kontroversial. Seharusnya, Persebaya mendapat dua penalti yang tidak diberikan oleh wasit asal Indramayu tersebut.
Dua insiden pelanggaran itu terjadi pada babak kedua. Pertama, bek kiri Alfath Faathier melakukan handsball di kotak terlarang. Wasit Dodi tidak menunjuk titik putih dan tidak menganggap hal itu sebagai pelanggaran.
Insiden kedua melahirkan kontroversi yang lebih besar. Itu terjadi setelah striker Amido Balde dijatuhkan kiper Ridho Djazulie di kotak penalti. Wasit memang meniup peluit sebagai tanda pelanggaran. Namun, dia malah memberi tendangan bebas untuk Persebaya.
Berita video highlights semifinal Piala Presiden 2019 antara Madura United menghadapi Persebaya yang berakhir dengan skor 2-3. Persebaya melaju ke final usai menang dengan agregat 4-2.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Minta Dicek
Beberapa pemain Persebaya sempat melakukan protes terhadap wasit akibat keputusan ini. Djanur dan asisten pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro, menghampiri asisten wasit untuk melancarkan protes pula.
"Dua penalti sebenarnya kami dapat. Saya sebelum bicara di sini (dalam jumpa pers), bertanya dulu sama staf pelatih di atas. Itu seharusnya handsball, kalau tidak memang terjadi gol buat kami. Dan pelanggaran itu juga terjadi di kota penalti," ucap Djanur.
"Saya tetap menerima hasil ini. Kalau harus memperbaiki sepak bola Indonesia, tolong benahi juga kepemimpinan wasit. Supaya saya tidak salah omong, silakan dicek kembali (tayangan ulang) Ridho atau handsball," imbuhnya.
Terlepas dari dua keputusan wasit itu, Madura United menang berkat dua gol yang dicetak oBeto Goncalves pada menit keenam dan ke-23. Persebaya sempat membalasnya lewat Damian Lizio pada menit ke-20.
Advertisement