Bola.com, Surabaya - Simon McMenemy punya banyak waktu mencoba beberapa pemain di Timnas Indonesia. Selama Juni dan Agustus, skuat Garuda tidak memiliki agenda pertandingan karena FIFA Match Day baru digelar lagi pada September.
Sejauh ini, Timnas Indonesia sudah melakoni tiga laga uji coba, yaitu melawan Myanmar, Yordania, dan Vanuatu. Belum banyak pemain muda yang mendapat kesempatan di Tim Merah Putih sejak ditangani McMenemy awal musim ini.
Advertisement
Dari skuat terakhir, pemain termuda yang masuk daftar adalah Awan Setho, kiper Bhayangkara FC, yang kini masih berusia 22 tahun. Selebihnya, pemain lain memang tidak masuk kriteria pemain kelompok usia di leven timnas.
Jika menilik banyak negara di Eropa, timnas mereka biasanya akan mencoba menurunkan pemain muda untuk regenerasi. McMenemy menilai pemain muda di Indonesia sebenarnya tetap mendapat kesempatan masuk ke timnya.
“Ini bukan soal ada kesempatan atau tidak. Masalahnya, kami harus membuktikan seperti melawan Yordania, kami harus menang. Kadang kalau Anda memainkan pemain muda, Anda tidak menjamin bisa menang, tapi Anda menjamin pengembangan. Kadang, saya senang dengan itu,” kata McMenemy.
“Jadi, ini usaha mencapai keseimbangan yang sulit. Pengembangan dan kemenangan itu berat. Tidak banyak tim bisa melakukan itu. Pengembangan bisa lebih baik, tapi kadang hasil (pertandingan) agak kurang. Saya harus membuat kesalahan supaya belajar,” imbuh pelatih Timnas Indonesia asal Skotlandia tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sulit Cari Striker
Memberikan kesempatan pemain muda ini tidak bisa serta merta dilakukan oleh McMenemy saja. Tapi, seluruh pihak di PSSI hingga klub-klub peserta kompetisi harus mau memunculkannya untuk regenerasi pemain Timnas Indonesia.
Beruntungnya, Indonesia tidak pernah kehabisan stok pemain muda berkualitas. Bahkan, timnas kelompok usia juga mampu menjadi juara di Piala AFF. Berbeda dengan tim senior yang belum sekalipun meraih gelar turnamen antarnegara.
“Kadang, ini sulit. Untuk pemain muda di sini (mendapat kesempatan), khususnya striker, agak sulit karena (Liga 1) didominasi oleh pemain asing. Itu masalah yang harus kami selesaikan. Garuda Select bekerja dengan baik. Seperti Bagas (Kaffa), dia pemain yang bagus untuk masa depan,” ucapnya.
Advertisement