Bola.com, Surabaya - Persebaya terancam tidak bisa menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Pemkot Surabaya sedang menggodok Raperda mengenai biaya sewa Stadion GBT, yang kemungkinan akan mengalami kenaikan cukup drastis.
Berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2013, pertandingan persahabatan internasional dibanderol Rp70 juta. Untuk pertandingan persahabatan nasional mencapai Rp20 juta. Sedangkan kompetisi liga teratas Rp30 juta dan latihan Rp1,5 juta.
Advertisement
Persebaya berusaha mengikuti perkembangan itu. Selama ini, klub berjulukan Bajul Ijo itu membayar biaya sewa sesuai ketentuan, yaitu Rp30 juta.
"Kami selama ini mengikuti aturan main dari pengelola GBT. Terkait dengan biaya sewa stadion maupun biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pertandingan," kata Candra Wahyudi, manajer Persebaya.
Dalam Raperda tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah, disebutkan retribusi pemakaian stadion GBT mencapai Rp444.632.000 per hari. Klub Bajul Ijo terasa terbebani dengan kenaikan biaya sewa yang hampir mencapai 15 kali lipat itu.
Persebaya sudah menjadi klub profesional yang sepenuhnya mandiri secara keuangan. Selama ini, biaya penyelenggaraan pertandingan yang ditanggung Persebaya sudah tinggi, termasuk untuk biaya sewa stadion, pengamanan, perlengkapan penyelenggaraan pertandingan, pajak, dan kebutuhan lain.
Persebaya sebenarnya ingin terus menjadi klub kebanggaan warga Kota Pahlawan dengan bermain di Surabaya. Namun, manajemen klub agak kesulitan dengan Raperda, yang telah ditetapkan menjadi Perda dengan biaya sewa sebesar itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sulit Menaikkan Harga Tiket
Pilihan untuk menaikkan tiket pertandingan juga sulit dilakukan. Saat ini, tiket Fans (ekonomi) dijual dengan harga Rp50 ribu, sedangkan Superfans (VIP) dibanderol Rp250 ribu.
"Rencana kenaikan tarif GBT tentu akan menambah biaya pertandingan. Kami harus berpikir ulang untuk bermain di Stadion GBT," imbuh Candra.
Jika memang terpaksa tidak bertanding di Stadion GBT, klub yang berdiri sejak 1927 terpaksa bermain di luar Surabaya. Tempat lain, seperti Stadion Gelora 10 November, sudah tidak mungkin digunakan.
Sebagai opsi, Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, yang terletak di kabupaten tetangga bisa saja dipakai sebagai kandang. Namun, mereka harus bersiap menghadapi protes dari suporter yang tidak rela melihat klub kebanggaannya terusir dari kota sendiri.
Advertisement