Bola.com, Padang - Utam Rusdiana akan kembali mengawal gawang Arema FC ketika menantang tuan rumah Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Padang (12/7/2019).
Kiper 23 tahun itu memang punya hoki ketika dipercaya jadi kiper inti. Dua kali dipasang sebagai starter, Arema berhasil mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.
Baca Juga
PSM Klarifikasi Polemik Pemain ke-12 ketika Kalahkan Barito Putera 3-2 di BRI Liga 1: Sesuai Arahan Wasit Utama dan Cadangan
Rahmad Darmawan Ceritakan Kronologi PSM Mainkan Pemain ke-12 Vs Barito Putera di BRI Liga 1: Lawan Mengakui, Wasit Tetap Play-on
Tersingkirnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Keputusan PSSI Turunkan Skuad yang Belum Matang, Risiko Tanggung Sendiri
Advertisement
Tapi, pada laga besok, akan jadi kali pertama dia tampil di kandang lawan, sehingga situasinya berbeda. Namun, Utam tidak ingin fokus terkait hal di luar teknis.
Pemain asal Sidoarjo, Jawa Timur ini lebih tertarik berbicara tentang tim lawan. Saat ditanya tentang pemain yang paling diwaspadai dalam duel besok, dia langsung menyebut satu nama.
“Irsyad Maulana jadi pemain yang paling bahaya,” tegas Utam.
Irsyad merupakan mantan pemain Arema musim 2013-2014. Utam juga pernah satu tim dengannya. Meski berposisi sebagai pemain sayap, pemain asli Padang itu sering mengancam gawang lawan dengan tembakan keras dari jarak jauh. Irsyad sudah mencetak satu dari total 4 gol yang dicetak Kabau Sirah.
“Jadi saya harus terus konsentrasi. Sewaktu-waktu dia bisa melakukan tendangan keras,” kata kiper Arema FC asal Sidoarjo itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2 Kali Dijebol Irsyad Maulana
Utam pernah dua kali dibobol Irsyad lewat tendangan bebas. Tepatnya saat Arema FC menjamu Semen Padang pada pengujung musim 2017.
Irsyad dua kali bisa menaklukkan Utam lewat tendangan bebas yang keras. Irsyad juga nyaris mencetak hattrick andaikan satu tendangan bebasnya tidak membentur mistar.
Sejak pindah dari Arema ke Semen Padang musim 2015, Irsyad jadi ikon klub kampung halamannya itu. Dia juga sempat menjabat sebagai kapten tim meski usianya kini masih 25 tahun.
Ketika Semen Padang terdegradasi musim 2017, dia tetap setiap dengan bertahan di sana. Sekalipun banyak tim Liga 1 yang menggodanya untuk pindah.
Advertisement