Bola.com, Padang - Striker Arema FC, Dedik Setiawan, mencetak gol kemenangan timnya atas Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Jumat (12/7/2019) sore.
Berkat gol tersebut, Dedik masuk daftar pemain tersubur Liga 1 dengan 5 gol. Di balik itu, ada peran yang tertukar dibalik ketajaman Dedik Setiawan. Pada awal musim, Dedik dapat tugas sebagai pelayan Sylvano Comvalius.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Tapi, dalam dua laga terakhir Arema, rencana itu berbalik 180 derajat. Comvalius yang jadi pelayan Dedik. Pemain jangkung asal Belanda ini memberikan total tiga assist ketika Arema melawan Persipura Jayapura dan Semen Padang.
"Beginilah sepak bola. Tidak bisa diprediksi siapa yang mencetak gol. Tapi sekarang, kami punya salah satu lini depan terbaik di Indonesia," kata pelatih Arema, Milomir Seslija.
Comvalius mengaku tidak keberatan meski perannya bergeser. Dia lebih bernafsu membawa Arema selalu menang ketimbang dapat gelar individual seperti top scorer. Apalagi, dia sudah meraih gelar tersebut saat memperkuat Bali United musim 2017. Namun, dia masih belum merasakan juara Liga 1.
Saat ini, Comvalius baru mencetak 1 gol dari 6 kali pertandingan yang dijalani. Namun dia tidak lagi mendapatkan kritikan meski melewati lima laga tanpa mencetak gol. Karena kontribusi pemain asal Belanda itu tergolong besar.
"Comvalius sudah berkolaborasi bagus dengan Arema FC. Dia tinggal menunggu waktu saja untuk mencetak gol lagi," kata Milo.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kolaborasi yang Pas
Dilihat dari karakter bermain, Comvalius merupakan striker murni yang lihai didalam kotak penalti. Sementara, Dedik bergerak liar. Terkadang dia di sektor sayap, namun beberapa saat kemudian muncul didalam kotak penalti karena dia punya kecepatan.
Tap, di lapangan kedua pemain itu berimprovisasi dengan bertukar posisi. Tujuannya untuk mengacaukan konsentrasi lini belakang lawan.
"Skema penyerangan Arema yang sebenarnya justru seperti ini. Banyak berubah posisi didepan. Sehingga pemain belakang lawan bingung harus mengawal siapa. Itu membuat celah untuk mencetak gol," imbuh asisten pelatih Arema FC, Kuncoro.
Advertisement