Bola.com, Jakarta - Mochamad Iriawan melanjutkan lawatannya ke stakeholder sepak bola Indonesia. Kali ini pria berpangkat Komisaris Jenderal Polisi itu menemui sejumlah voters PSSI di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Bertempat di Crowne Plaza, pria yang karib disapa Iwan Bule itu bertemu dengan sejumlah klub dan Asosiasi Provinsi PSSI. Dalam momen tersebut hadir perwakilan klub, seperti dari PSM Makassar, Persiwa Wamena, dan Persewar Waropen. Selain itu juga ada perwakilan dari Asprov PSSI Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Advertisement
Dalam diskusi tersebut, Iwan Bule makin memantapkan keinginannya maju sebagai ketua umum PSSI dalam kongres pemilihan yang rencananya digelar pada awal tahun depan. Pria berusia 57 tahun itu mengungkapkan sejumlah program yang akan dijalankannya, termasuk menuju Piala Dunia 2026, yang boleh dibilang lebih cepat dari program yang dicanangkan PSSI saat ini.
"Membentuk Timnas Indonesia yang berkualitas harus dibarengi program pembinaan yang tepat. Negara ini memiliki potensi yang luar biasa, yang tentu akan saya siapkan program usia muda yang berorientasi untuk belajar di luar negeri, mengikuti kompetisi di luar negeri, dan tersebar ke negara papan atas sepak bola dunia," ujar Iwan Bule.
"Mondernisasi program pembinaan dilakukan pada 2020, kemudian menjadi juara Asia Tenggara pada 2021, dan menembus top 10 Asia pada 2022. Kemudian mencapai juara Asia pada 2023 dan lolos ke Piala Dunia 2026," lanjutnya.
Iwan Bule pun memaparkan visi dan misinya sebagai calon ketua PSSI, di mana ia ingin menjadikan sepak bola Indonesia bisa menjadi juara di level Asia melalui program modernisasi dan digitalisasi pembinaan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengedepankan Sinergitas dan Memantapkan Infrastuktur
Iwan melihat saat ini yang menjadi permasahan di tubuh PSSI adalah hubungan dan program yang belum benar-benar bersinergi dengan pemerintah. Ide membuat Indonesia Soccer Camp pun terlontar sebagai satu bentuk mengelola sinergi dengan pemerintah di level sepak bola junior, di mana saat ini memang Kemenpora memiliki liga yang berjenjang tapi belum dimaksimalkan oleh PSSI untuk bergerak bersama-sama.
"Indonesia Soccer Camp ini nanti menjadi bentuk program sinergitas pemerintah dan PSSI," tegasnya.
Bicara tentang infrastuktur, Iwan menegaskan PSSI harus memiliki fasilitas latihan sendiri. Mantan Kapolda Metro Jaya itu pun menyiapkan 30 hektar lahan yang masih berada di kawasan Jabodetabek, sebagai markas besar sepak bola Indonesia.
"Kami akan membangun dan mengelola homebase PSSI, seperti tanah dan lapangan fasilitas sendiri yang mencapai 30 hektare," ujar Iwan yang juga berniat membuat stadion mini berkapasitas 20 ribu penonton dan empat lapangan latihan di dalam homebase tersebut.
Iwan mengakui untuk itu semua tidak akan mudah. Namun, ia siap untuk mencurahkan perhatiannya kepada sepak bola Indonesia dan mengajak semua stakeholder yang ada untuk mewujudkannya.
"Saya siap mewakafkan diri untuk sepak bola. Namun, tentunya harus dibantu seluruh stakeholder dan bersinergi dengan pemerintah," ujarnya.
"Tentu kita semua harus bangga karena Presiden memberikan perhatian kepada sepak bola hingga mendapatkan sebuah jersey dari Presiden Argentina. Itu pesan untuk kita semua bahwa sepak bola di sini harus maju sehingga kami akan terus bersinergi dengan pemerintah," lanjutnya.
Advertisement