Bola.com, Yogyakarta - Madura FC bertekad bangkit saat menjamu PSIM Yogyakarta di Stadion Ahmad Yani, Sumenep, Rabu (24/7/2019). Sebelumnya, anak Eduard Tjong dipermalukan Persis 0-1 lewat gol tunggal Muhammad Isa.
Kekalahan itu membuat Madura FC terjerembab ke posisi 10 klasemen sementara Grup Timur Liga 2 2019. Praktis, pertandingan menjamu PSIM menjadi momentum kebangkitan.
Baca Juga
Advertisement
Dengan menjadi tuan rumah, Madura FC berharap memutus serangkaian hasil negatif dalam tiga pertandingan terakhir. Di sisi lain, PSIM dalam kondisi on fire dengan keberadaan pelatih barunya, Aji Santoso dan kemenangan di kandang Persatu Tuban.
Pelatih Madura FC, Eduard Tjong, menyadari misi tersebut tidaklah mudah sehingga anak asuhnya harus bekerja keras.
"Persiapan kami lebih serius karena habis kehilangan poin di kandang. Sementara, lawan punya kualitas bagus, saya tekankan untuk membangkitkan mental pemain apalagi kemarin kalah di kandang dan mereka agak kaget," ungkap Eduard Tjong, Selasa (23/7/2019).
Mantan pelatih Persis ini menyebut PSIM sebagai satu di antara tim terkuat di Grup Timur.
"Kami harus kerja keras dua kali lipat, siap mental dan bertarung karena PSIM Yogyakarta adalah tim bagus. Saya pikir tidak ada penjagaan khusus, hanya Cristian Gonzales karena dia hampir selalu cetak gol setiap pertandingan," ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berkaca dari Kekalahan Melawan Persis
Pelatih asal Solo telah berkaca dari kekalahan atas Persis Solo. Ia pun berharap, kali ini keberuntungan berpihak pada timnya. Pemain-pemain andalan seperti Usman Pribadi, Bakori Andreas, Eeng Supriyadi, hingga Joko Prayitno akan kembali mengisi skuat Madura FC.
"Melawan Persis Solo kemarin karena lemahnya penyelesaian akhir dan kiper lawan yang tampil bagus. Seharusnya kami bisa mencetak lebih dari dua gol di pertandingan kemarin. Pantang untuk terulang melawan PSIM," kata Eduard Tjong.
Advertisement