Bola.com, Jakarta - Mahalnya harga tiket penerbangan domestik membuat Persiraja Banda Aceh harus terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia, lebih dulu saat melakukan partai tandangnya pada Liga 2 2019.
Persiraja berada di Grup Barat Liga 2 2019. Dalam grup ini, hanya kandang PSMS yang bisa dijangkau melalui jalur darat.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Pelatih Bahrain Mulai Ketar-ketir Jelang Lawan Timnas Indonesia: Sangat Sulit, Mental Harus Disiapkan!
Advertisement
Peserta lain ialah Sriwijaya FC, BaBel United, PSPS Pekanbaru, Cilegon United, Persita Tangerang, Perserang Serang, PSCS Cilacap, Blitar United, Persibat Batang, dan PSGC Ciamis. Untuk bertandang ke markas 11 tim tersebut, Persiraja harus memutar otak agar tak boros.
Presiden Persiraja, Nazaruddin alias Dek Gam mengungkapkan besarnya biaya penerbangan yang ditanggung manajemen musim ini.
Solusinya, Persiraja harus lebih dulu lewat Kuala Lumpur, sebelum masuk ke Indonesia lagi untuk jadwal tandang mereka. Karena dengan cara seperti ini biaya lebih hemat.
“Sekarang, jika ke Jakarta, sekali pergi saja setiap pemain perlu biaya Rp 2,5 juta. Musim kemarin biaya segitu bisa untuk pulang-pergi. Jadi, kalau via KL kami bisa hemat 100 juta sekali pergi,” ujarnya.
Karena rombongan Persiraja memasuki negara lain, maka ofisial dan pemain wajib punya paspor.
"Lucu juga. Kami berkompetisi Indonesia dan main di Indonesia, tapi harus memutar dulu ke Malaysia. Ketika kami transit di KL, sering dikira Persiraja mau main di luar negeri," ucap pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rute Terjauh
Persiraja Banda Aceh merupakan klub yang berlokasi paling ujung di wilayah barat Liga 2 2019. Di grup ini juga ada dua klub Sumatra, yakni Sriwijaya FC dan PSPS Pekanbaru, plus satu klub dari Bangka Belitung, BaBel United.
Rute laga tandang terjauh yang bakal dilalui Persiraja adalah ke markas PSCS Cilacap pada pekan ke-10, 8 Agustus mendatang. Tentu, ini akan menjadi perjalanan yang panjang dan melelahkan.
Mereka rencananya akan kembali menempuh jalur via Malaysia, kemudian Jakarta, dan dilanjutkan dengan menggunakan kereta api dari Jakarta menuju Cilacap.
Harga tiket dengan penerbangan langsung dari Banda Aceh sekali jalan mencapa Rp 2 juta. Bila melalui Kuala Lumpur, mereka akan menghemat sekitar Rp 900 ribu. Namun , mereka juga membutuhkan biaya tambahan untuk bagasi apabila menggunakan maskapai bertarif rendah.
Mereka juga bisa melewati Medan lewat perjalanan darat sekitar 12 jam, kemudian naik pesawat dari Kuala Namu menuju Yogyakarta, lalu dilanjutkan dengan perjalanan darat dari Yogyakarta ke Cilacap sekitar 3,5 jam.
Uniknya, Persiraja tetap memilih jalur via Kuala Lumpur untuk menghadapi sesama tim Sumatra, Sriwijaya FC, Minggu (28/7/2019). Berdasarkan situs pembanding harga tiket pesawat Skyscanner.co.id, tiket termurah dari Banda Aceh ke Palembang ialah Air Asia, yakni Rp 1,2 juta.
Sementara, bila menggunakan Lion Air, harga tiketnya Rp 1,7 juta dengan transit di Kuala Namu. Bila menggunakan maskapai Garuda Indonesia, mereka harus mengeluarkan kocek Rp 3,2 juta, dengan transit di Jakarta.
Advertisement
Pimpinan Klasemen
Persiraja Banda Aceh menjadi pimpinan klasemen sementara Grup Barat Liga 2 2019. Samsul Pelu dkk. mengoleksi 18 poin dari tujuh pertandingan.
Persiraja cukup dominan dan baru menelan satu kekalahan, yakni saat melawan Persibat Batang. Pesaing terdekat mereka ialah PSMS Medan yang mengumpulkan 16 poin dan Cilegon United dengan 14 poin.
Bila performa mereka stabil hingga akhir musim, peluang untuk tampil di Liga 1 musim depan terbuka. Ini akan menarik karena penguasa klasemen Grup Timur ialah Persewar Waropen, klub yang seharusnya berbasis di Botawa, Kabupaten Waropen, Papua.
Namun, pada musim ini, Persewar memilih berkandang di Pasuruan karena mereka terkendala stadion.