Sukses


PSM Memburu Gelar, Suporter Satu Suara hingga Harga Tiket Melambung

Bola.com, Makassar - PSM Makassar tidak lagi meraih trofi bergengsi di pentas sepak bola nasional setelah kali terakhir memenangi Liga Indonesia musim 1999-2000. Itulah mengapa, seluruh elemen tim, suporter serta masyarakat Sulawesi sangat berharap PSM menuntaskan dahaga gelar itu pada Piala Indonesia 2018.

Peluang PSM Makassar meraih trofi Piala Indonesia terbilang terbuka. Tim Juku Eja hanya kalah 0-1 pada leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (21/7/2019).

Itulah mengapa sejak laga leg pertama usai, optimisme stakeholder atau komunitas sepak bola Makassar akan kebangkitan PSM bergaung di mana-mana.

Mereka yakin, PSM mampu membalikkan keadaan pada leg kedua di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Minggu (28/7/2019).

Dampaknya terasa. Di antaranya, bersatunya seluruh suporter PSM. Berbeda dengan timnya lainnya di Liga 1, PSM memiliki kelompok suporter mencapai puluhan.

Mereka ada kelompok yang menonjol, seperti The Maczman, Ikatan Suporter Makassar, Red Gank, Laskar Ayam Jantan, Komunitas VIP Selatan, Ramang Mania, dan PSM Fans.

"Menghadapi Persija, seluruh kelompok suporter bakal satu suara untuk mendukung PSM. Semua satu komando. Yel harus seragam," ujar Ocha Alim, Presiden The Maczman.

Tidak hanya yel dukungan di dalam stadion. Bersatunya kelompok suporter membuat militansi 'era lama' kembali muncul, seperti melakukan teror dan psywar terhadap lawan. Hal ini sudah terlihat saat Persija melakukan uji lapangan di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Sabtu (27/7/2019).

Setelah latihan ratusan pendukung PSM Makassar melakukan teror dalam bentuk umpatan dan makian kepada tim Persija. Bus yang membawa tim pun sempat tertahan dan dilempari oleh oknum suporter.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Tiket Melonjak

Antusiasme suporter PSM juga tergambar pada usaha mereka memburu tiket, yang harganya naik sampai empat kali lipat di tangan calo.

Apalagi sejak mulai dijual pada Selasa (23/7/2019) dinihari WITA melalui penjualan online, tiket yang dicetak sesuai kapasitas Stadion Andi Mattalatta Mattoangin yang berkisar 15 ribu, langsung ludes dalam tempo satu jam.

Selain suporter, penonton 'musiman' dari kalangan pengusaha sampai pejabat ikut memburu tiket. Mereka ingin ikut merasakan pesta juara yang sudah di depan mata. Alhasil, harga tiket yang dinaikkan seenaknya oleh calo, tetap ludes.

Usaha panpel PSM dengan menyediakan layar besar untuk nonton bareng di halaman stadion, tetap tak mampu menurunkan animo penonton yang ingin merasakan atmosfer pesta juara di dalam stadion.

Harga tribune terbuka contohnya. Dari semula Rp40 ribu dijual sampai Rp200 ribu oleh calo yang berkeliaran di sekitar stadion. Sedangkan VIP Utara/Selatan yang harga aslinya Rp175 ribu dilepas mencapai Rp1 juta.

CEO PSM, Munafri Arifuddin, mengaku manajemen tidak bisa berbuat banyak.

"Dalam kondisi seperti ini, hukum ekonomi berlaku. Kami tidak bisa melakukan intervensi kepada oknum yang membeli via online karena mereka bisa menyiasatinya dengan membuat puluhan akun email untuk membeli tiket sesuai persyaratan," tutur Munafri.

Di sisi lain, Munafri mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan segera mempercepat penyelesaian Stadion Barombong, yang saat ini malah dihentikan sementara pembangunannya.

"Dari data kami, pemesan tiket mencapai 60.000 lebih. Ini tidak sebanding kapasitas Stadion AMM yang hanya mencapai 15.000. Belum lagi, khusus VIP Utama sudah dibooking untuk tamu, undangan dan sponsor," jelas Munafri.

Video Populer

Foto Populer