Sukses


Makan Konate dan Hariono Terlibat Friksi dalam Duel Arema Vs Persib

Bola.com, Malang - Ada sebuah insiden yang jadi penutup laga Arema FC melawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Rabu (30/7/2019). Setelah wasit Aprisman Aranda meniup peluit panjang, ada sebuah keributan kecil yang terjadi di sisi kiri pertahanan Persib.

gelandang Arema FC, Makan Konate, yang biasanya kalem, melakukan protes kepada pemain senior Persib, Hariono.

Keduanya sempat bersitegang. Konate merasa mendapatkan sikutan jelang laga usai. Sementara Hariono merasa hanya melakukan reflek dalam duel tersebut. Pemain asal Sidoarjo itu merasa tidak terima diprotes Konate.

Para pemain Arema dan Persib yang ada didekatnya dengan sigap melerai dua pemain itu yang membawa Persib menjjuarai ISL 2014.

“Saya dapat sikutan tadi,” kata Konate sambil memperagakan gerakan tangan kepada official Arema yang bertanya tentang insiden tersebut di tengah lapangan.

Begitu meninggalkan lapangan, kedua pemain itu kabarnya sudah berdamai. Mereka sempat emosi di lapangan karena terbawa suasana pertandingan.

Pada pertandingan itu, Arema menang telak 5-1 atas Persib Bandung. Sepanjang pertandingan, Konate dan Hariono memang sering berduel. Maklum, keduanya berposisi sebagai gelandang serang dan bertahan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Duel Lini Tengah

Hariono dan Konate tak bisa menghindar dari duel keras dalam laga itu. Namun, Konate lebih sering memenangi perebutan bola. Pemain 28 tahun asal Mali juga mencetak satu gol yang membuatnya jadi pemain tersubur Arema dengan total tujuh gol.

Sementara, Hariono harus jatuh bangun menghadapi permainan Arema yang malam itu lebih ganas. Pada pengujung pertandingan, klimaks kekelahannya pun muncul.

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts mengakui timnya kurang fit dalam pertandingan ini. Teror kembang api dari suporter di Malang dini hari sebelum pertandingan membuat pemainnya tidak bisa tidur nyenyak.

Ditambah lagi, komposisi tim yang pincang. Dua pemain asingnya, Ezechiel Ndouassel dan Bojan Malisic menjalani hukuman akumulasi kartu.

Video Populer

Foto Populer