Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta gagal merengkuh trofi Piala Indonesia 2018 setelah kalah 1-2 secara agregat dari PSM Makassar. Tim berjulukan Macan Kemayoran itu kini fokus untuk bangkit di Shopee Liga 1 2019.
Persija Jakarta membawa kemenangan 1-0 dari leg pertama final Piala Indonesia sebelum takluk 0-2 pada pertemuan kedua di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Selasa (6/8/2019).
Baca Juga
5 Penjualan Terbaik yang Pernah Dilakukan Arsenal, Nicolas Anelka Paling Bikin Untung Nih
11 Pemain yang Kawinkan Gelar Piala Dunia dan Liga Champions pada Tahun yang Sama: Elite Banget!
Komparasi 3 Skuad Timnas Indonesia Asuhan Shin Tae-yong yang Gagal di Piala AFF: Materi dan Persiapan Edisi 2024 Jadi Biang Kerok
Advertisement
Setelah kandas di final Piala Indonesia, Ismed Sofyan dkk. mengusung kebangkitan di Liga 1 2019. Macan Kemayoran saat ini masih terpuruk di zona degradasi, tepatnya peringkat ke-17, dengan tujuh poin dari delapan pertandingan.
Di sisi lain, perjuangan di Piala Indonesia 2018 tak dimungkiri sangat menguras konsentrasi dan tenaga Persija. Lantaran melaju hingga ke partai final, beberapa laga Macan Kemayoran di Liga 1 2019 terpaksa ditunda.
"Tim pelatih selalu mengevaluasi pada setiap pertandingan. Sekarang kami sudah selesai di Piala Indonesia. Kami gagal. Kami harus fokus di kompetisi karena tidak ada pikiran lain. Kami ingin tampil lebih baik ke depannya," ujar Julio Banuelos, pelatih Persija Jakarta.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menyangkan Kartu Merah Sandi Sute
Saat kalah 0-2 dari PSM pada leg kedua final Piala Indonesia 2018, Persija terpaksa bermain dengan 10 orang setelah Sandi Sute menerima kartu kuning kedua pada menit ke-32. Banuelos mengatakan kejadian itu menjadi satu di antara faktor kekalahan tim asuhannya.
"Selamat untuk PSM. Kedua tim tampil menyerang, baik, dan mencari kemenangan. Sangat disayangkan kartu merah terlalu cepat," imbuh Banuelos.
"Ini konsekuensi dari setiap pertandingan saat tim ingin menang. Kalah satu gol atau dua gol sama saja, kan sepak bola," tutur pelatih asal Spanyol itu.
Advertisement