Bola.com, Bangkalan - Madura United merasa telah dicurangi wasit Adi Riyanto saat melawat ke markas Bhayangkara FC, Senin (5/8/2019). Madura United mencuri satu poin setelah menahan 1-1 di Stadion Madya Senayan, Jakarta, dalam laga pekan ke-12 Shopee Liga 1 2019.
Sempat tertinggal satu gol Bhayangkara lewat Indra Kahfi pada menit ke-43, Madura United membalas berkat gol Jaimerson (77’). Namun, Madura United tetap tidak puas dengan kepemimpinan wasit Adi Riyanto.
Advertisement
Satu keputusan fatal dinilai dilakukan wasit pada menit ke-75. saat itu Engelberd Sani mengirimkan umpan kepada Aleksander Rakic, yang kemudian meneruskan bola kepada Alberto Goncalves dan berbuah gol untuk Madura United.
Tetapi, wasit justru meniup peluit tanda pelanggaran kepada Engelberd Sani, padahal posisi bola menguntungkan bagi Madura United. Manajer Madura United, Haruna Soemitro, mengklaim wasit meniup peluit setelah gol terjadi.
"Faktanya adalah wasit meniup peluit setelah gol terjadi. Pelanggaran yang dilakukan Bhayangkara FC kepada Engelberd juga menguntungkan tim Madura sehingga ada posisi yang harusnya tak boleh dihentikan. Namun, justru setelah gol terjadi wasit meniup peluit pelanggaran," kata Haruna.
Tendangan bebas Madura United yang didapat dari pelanggaran itu mampu berbuah gol yang dicetak oleh Jaimerson. Haruna tetap menganggap keputusan wasit Adi Riyanto adalah kesalahan yang fatal.
"Meski itu kemudian ada gol, tapi itu kesalahan fatal yang harus menjadi catatan sepak bola kita ke depan. Kami pasti akan ajukan protes ke PSSI dengan bukti-bukti yang dikumpulkan sekarang. Harapannya PSSI agar mencermati dan mengevaluasi wasit yang bertugas," imbuh Haruna.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Wasit Sedang Jadi Sorotan
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, juga ikut angkat bicara perihal insiden yang baru dialami timnya. Dia meminta kepada wasit yang memimpin pertandingan untuk melakukan pembenahan.
"Saat ini semua klub berbenah, klub dituntut memenuhi 168 syarat agar bisa berlisensi AFC/FIFA. Pemain disorot BOPI, suporter diawasi Komdis. Semua demi kebaikan sepak bola Indonesia. Khusus wasit, berhentilah menguntungkan siapa pun. Lakukan saja sesuai rule of the game. Kalian (wasit) juga harus berbenah," ucapnya.
Wasit yang memimpin pertandingan Liga 1 2019 kini sedang menjadi sorotan publik. Sebelumnya, Wawan Rapiko membuat keputusan kontroversial dan menunda pertandingan Persela Lamongan kontra Borneo FC (29/7/2019).
Persebaya Surabaya juga dirugikan asisten wasit saat menjamu Persipura Jayapura (2/8/2019). Dalam tayangan ulang, tiga keputusan kurang tepat terkait off-side terjadi dalam laga pekan pekan ke-12 tersebut.
Advertisement