Bola.com, Makassar - Barito Putera gagal mewujudkan target poin di Makassar. Di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Rabu (14/8/2019), Laskar Antasari takluk 1-2 dari PSM Makassar pada laga pekan ke-14 Shopee Liga 1 2019.
Bagi Barito Putera, kekalahan dari PSM merupakan kali pertama pada empat pertemuan terakhir kedua tim di Liga 1. Barito menelan kekalahan 2-4 dari PS Tira Persikabo di markas sendiri (9/8/2019) sebelum melawan PSM.
Advertisement
Pada sesi jumpa media setelah pertandingan, pelatih Barito Putera, Yunan Helmi, menegaskan ia siap mempertanggungjawabkan hasil minor skuatnya di hadapan manajemen.
"Sebagai pelatih, tentu saya harus bertanggung jawab terkait teknis tim," kata Yunan.
Menurut Yunan, meladeni PSM, pemainnya sudah bermain sesuai dengan strategi yang diinginkannya. Mantan asisten timnas pelatih U-22 ini menllai pemainnya berhasil membuat PSM kesulitan mengembangkan permainan.
"Sayang kami harus kalah karena wasit kurang jeli dalam mengambil keputusan," jelas Yunan.
Yunan merujuk gol penalti PSM yang dicetak Marc Klok pada menit ke-75 via penalti. Di mata Yunan, wasit Darma Santoso tidak memberikan PSM hadiah penalti karena bek Andri Ibo tidak melakukan pelangaran terhadap Bayu Gatra (PSM).
"Mungkin saya salah menilai. Tapi, penglihatan saya, Andri murni mengambil bola dan Bayu membenturkan dirinya (ke Andri)," tutur Yunan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kartu Merah
Di sisi lain, Yunan menjelaskan sikapnya yang terkesan emosional saat Rafael Silva diganjar kartu merah sesudah terlibat pertikaian dengan bek PSM, Abdul Rahman.
"Saya tidak emosi. Saya datang ke fourth official untuk menanyakan kartu merah Rafael," tutur Yunan.
Pada kesempatan sama, Andri Ibo sependapat dengan sang mentor.
"Saya mencoba berpikir positif saja. Saya siap dievaluasi kalah salah, begitu juga dengan wasit,"Â ucap Andri Ibo.
Advertisement