Bola.com, Martapura - Caretaker Barito Putera, Yunan Helmi dapat kado pahit pada pertandingan terakhir, sebelum menyerahkan jabatan pelatih kepala kepada Djadjang Nurdjaman. Barito Putera dipermak Persipura 0-4 pada pekan ke-16 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Demang Lehman Martapura, Jumat (23/8/2019).
Kekalahan ini menjadi hasil negatif kedelapan bagi Barito Putera dari 16 laga yang dilakoni, di antaranya empat kekalahan beruntun dari Tira Persikabo 2-4, PSM Makassar 1-2 dan dari Arema FC 1-2.
Baca Juga
Legenda Timnas Indonesia Ungkap Dua Kunci Lumpuhkan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Maarten Paes Bisa Jadi Penentu!
Gencar Naturalisasi Atlet, Menpora Tegaskan Tak Lupa Rencana Jangka Panjang
PSSI: Kalau Mau Jadi Singa Asia dan Lolos ke Piala Dunia, Timnas Indonesia Harus Menaturalisasi Pemain Keturunan
Advertisement
Pada duel reuni bagi bagi Barito Putera dengan sang mantan pelatih Jacksen Tiago (Persipura) itu, gawang Adhitya Harlan dibobol Samassa Mahamadou, Andre Ribeiro, Titus Bonai, dan ditutup oleh Ian Kabes.
Pelatih yang baru saja lulus kursus lisensi AFC Pro ini mengaku bertanggungjawab penuh atas kekalahan terbesar Laskar Antasari musim ini.
"Saya mohon maaf kepada semua masyarakat dan pecinta Barito Putera. Ini merupakan tanggung jawab saya sebagai pelatih kepala. Saya tidak ingin menyalahkan pemain, karena saya yakin mereka sudah berusaha. Saya yakin mereka juga merasa sakit. Merasa menyesal dan merasa bersalah," kata Yunan Helmi.
Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia U-22 ini tak percaya Barito Putera kalah telak itu di depan publik sendiri. "Ini sesuatu yang memalukan, terutama buat saya. Sebenarnya anak-anak main bagus pada menit awal. Setelah kami kemasukan gol, mereka seperti kehilangan (fokus), tidak ada percaya diri lagi," tuturnya.