Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya telah menunjuk mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, sebagai pelatih baru menggantikan Djadajng Nurdjaman. Pengumuman itu dilakukan oleh Bajul Ijo lewat unggahan kiriman video Alfred Riedl di akun instagram resmi klub.
“Mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, telah mencapai kesepakatan dengan Persebaya untuk menjadi pelatih kepala Bajul Ijo. Dia akan segera tiba di Surabaya setelah menyelesaikan beberapa urusan administrasi di negaranya,” tulis Persebaya Surabaya dalam akun instagram @officialpersebaya, Jumat (23/8/2019).
Advertisement
Kabar ini langsung menghebohkan jagat dunia sepak bola nasional. Sebab, selama ini Riedl dikenal sebagai pelatih Timnas Indonesia. Dia belum pernah mencicipi level klub di kompetisi Tanah Air.
Satu cerita menarik saat pelatih asal Austria itu hampir saja menjalani debutnya di kompetisi Indonesia pada 2015. Saat itu, Riedl menerima pinangan dari PSM Makassar untuk bermain di Indonesia Super League yang berubah nama menjadi QNB League 2015.
Riedl tak pernah menjajal kualitasnya sebagai pelatih tangan dingin di level klub Indonesia. Dengan bergabung bersama Persebaya Surabaya, dia berkesempatan menikmati atmosfer Liga 1 yang dikenal cukup kejam kepada pelatih kepala klub.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cerita Tentang PSM Makassar
Riedl sepakat menangani Juku Eja setelah dirinya dipecat dari jabatan pelatih Timnas Indonesia yang gagal di Piala AFF 2014. Dia mencoba peruntungannya dengan resmi melatih PSM pada 8 Januari 2015.
Selama pramusim, Riedl menemani PSM menjalani uji coba ke Jawa Timur melawan Gresik United pada 5 Februari 2015 dan Persepam Madura United pada 7 Februari 2015. Dalam dua laga itu, PSM sukses memetik kemenangan.
Sayang, dua laga tidak resmi itu rupanya menjadi pertama dan terakhir buatnya di klub yang berdiri sejak 1915 tersebut.
Pada 20 Februari 2015, mantan striker Timnas Austria itu meminta izin kembali ke negaranya untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Dia berjanji akan kembali ke Makassar pada 28 Februari 2015. Namun, dokter yang menangani melarangnya pergi dari Austria
Sebelum kompetisi bergulir, Riedl tak kunjung kembali ke Indonesia untuk menangani timnya. Dia kemudian memutuskan berhenti dari jabatannya pada 16 April 2015. Riedl mengirim surat elektronik yang menyatakan tidak dapat melanjutkan tugasnya dengan alasan kesehatan.
“Maka dari itu, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai pelatih kepala dan Direktur Sepakbola PSM Makassar mulai dari sekarang. Saya ingin berterima kasih kepada PSM atas kerja sama selama ini. Saya juga ingin berterima kasih kepada asisten pelatih, staf medis, dan tentunya para pemain,” tulis Riedl dalam surat pengunduran dirinya tersebut.
PSM sebelumnya menunjuk pelatih yang senegara dengan Riedl, Hans-Peter Schaller sebagai pengganti. Ponaryo Astaman dkk. telah menjalani dua laga kandang, yaitu menang 4-0 atas Persiba Balikpapan dan imbang 3-3 kontra Sriwijaya FC.
Hanya sehari setelahnya, pada 17 April 2015, Menpora Imam Nahrawi mengirim surat untuk membekukan kompetisi itu. Tahun itu menjadi sangat kelam buat sepak bola Indonesia karena kompetisi berhenti dan PSSI tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai federasi sepak bola Indonesia.
Setelah itu, Riedl sempat kembali ke Indonesia dan menangani Tim Garuda lagi pada 2016. Dengan persiapan mendadak, dia membawa Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2016 setelah tumbang dari Thailand di partai puncak.
Advertisement