Bola.com, Malang - Pemain asal Jepang, Takafumi Akahoshi resmi jadi milik Arema FC sejak Selasa (27/8/2019). Dia jadi satu-satunya rekrutan tim berjuluk Singo Edan pada jendela transfer ini.
Meski baru bermain di Indonesia, dia sudah mendapatkan banyak informasi tentang sepak bola Tanah Air, yakni lewat rekannya Sylvano Comvalius dan Kunihiro Yamashita.
Baca Juga
Advertisement
Akahoshi merupakan pemain Jepang pertama di Arema. Tim pelatih meyakini jika kondisi Akahoshi masih terjaga, sehingga dia bisa langsung memperlihatkan performa terbaik ketika dapat kesempatan bermain.
“Ada beberapa pemain asing yang gagal di Arema karena mereka datang dalam kondisi yang tidak siap, sehingga awal bermain pasti jelek. Justru ketika kompetisi mau selesai, mereka terus membaik. Tapi itu sudah terlambat. Semoga yang ini sudah datang dengan kondisi bagus,” kata asisten pelatih Arema, Kuncoro.
Akahoshi punya sedikit masalah di bagian lutut yang merupakan riwayat cedera. Tapi, tidak terlalu fatal, sehingga Arema yakin dan memberikan kontrak resmi.
Seperti apa sosok Takafumi Akahoshi yang bakal menjadi andalan baru Arema FC? Berikut petikan wawancara Bola.com dengan pemain bersua 33 tahun itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dekat dengan Sylvano Comvalius
Bagaimana rasanya setelah resmi dikenalkan sebagai pemain Arema?
Pasti senang bisa gabung Arema FC. Saya berterima kasih kepada official dan Manajer (Ruddy Widodo) yang sudah memberikan kesempatan untuk bermain di sini.
Apa sudah mengetahui banyak hal tentang sepak bola Indonesia dan Arema?
Saya sudah lihat beberapa pertandingan tim Indonesia. Raya merasa peningkatan sepakbola di ini pesat dan banyak fans. Sejak ada tawaran dari Arema, saya langsung menghubungi Sylvano Comvalius (striker Arema). Dia teman saya saat main di Thailand. Saya dapat banyak informasi tentang sepak bola Indonesia dari dia.
Jadi, Comvalius cukup membantu untuk adaptasi. Seperti apa kedekatan kalian?
Semua sudah tahu saya pernah bermain dengan Comvalius di Thailand (Suphanburi). Kami dekat, tapi dia lebih dulu meninggalkan Thailand. Setelah berpisah, saya masih sering berkomunikasi dengan dia.
Dia merupakan pemain yang emosional. Bisa dilihat saat dia merayakan gol. Namun sebenarnya Comvalius adalah family man. Sama seperti saya.
Advertisement
Dari Iran ke Arema
Anda bermain di kasta tertinggi Iran sebelumnya. Kenapa justru sekarang memilih pindah ke Arema?
Kontrak saya di Foolad (klub Iran) selesai bulan lalu. Dan saya mendapatkan beberapa tawaran di klub lain. Satu di antaranya Arema FC. Tawaran di sini menarik dan saya tahu tim ini punya banyak fans.
Sudah 15 tahun saya bermain sepak bola profesional, pasti senang bisa bermain untuk klub yang banyak fans. Itu bukan jadi tekanan, tapi lebih semangat.
Di Jepang saya pernah bermain di klub yang punya banyak fans, Urawa Reds. Sepertinya, suporter Arema lebih punya rasa emosional kepada klubnya.
Anda jadi pemain Jepang pertama di Arema. sudah tahu informasi tentang itu? Bagaimana targetnya?
Bagi saya, ini hal bagus kalau jadi pemain Jepang pertama di tim ini. Saya ingin membuat sejarah yang positif. Untuk target, saya ingin membawa Arema jadi juara musim ini. Karena masih ada peluang untuk itu.
Ingin Membawa Arema Meraih Juara
Kalau hubungan dengan pemain Jepang yang sudah ada di Indonesia seperti apa?
Saya kenal dengan Kunihiro Yamashita (bek Perseru Badak Lampung). Dia satu angkatan dengan saya. Meski tidak pernah satu klub, tapi kami pernah latihan bersama untuk menjaga kondisi.
Sebelum ke Indonesia, komunikasi juga dengan dia tentang kondisi sepak bola di sini seperti apa. Selain itu, Shohei Matsunaga. Saya belum kenal, tapi tahu kalau dia pemain Jepang yang terkenal di Indonesia.
Adanya teman di Arema dan pemain Jepang di Indonesia apa membuat adaptasi kedepan lebih mudah?
Pasti iya. Tapi saya juga melihat pertandingan Arema melawan Bali United beberapa hari lalu (24/8/2019). Tentu ada pelajaran dari pertandingan itu. Dan saya akan coba membantu apa yang kurang dari Arema FC untuk bisa meraih juara.
Advertisement