Bola.com, Malang - Arema akan bersua dengan PSIS Semarang dalam laga pekan ke-17 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (31/8/2019).
Di luar laga ini, ada kenangan tersendiri antara asisten pelatih Arema, Kuncoro, dengan pelatih baru PSIS, Bambang Nurdiansyah. Kenangan itu terjadi pada tahun 1990, saat keduanya masih sama-sama jadi pemain.
Advertisement
"Ada kenangan tersendiri dengan Banur (sapaan karib Bambang Nurdiansyah), meski tidak pernah bermain di satu tim. Waktu itu dia masih main di tim besar Pelita Jaya, tahun 1990. Saya main di Arema. Dia striker dan saya pemain belakang. Jadi sering duel kasar," ujar Kuncoro lalu tertawa.
Ketika itu Kuncoro masih jadi pemain yang baru diorbitkan Arema. Sejak masih muda, dia sudah dikenal sebagai pemain yang kasar dan tak kenal kompromi.
Dia tidak segan, meski waktu itu Banur sudah jadi salah seorang pemain top di Indonesia. Tetapi, Kuncoro yang masih muda, tidak segan.
"Dia sempat bilang kalau juga berasal dari Malang agar saya tidak berlaku kasar. Banur juga sempat tanya tentang siapa saya kepada pemain lain. Dapat jawaban, kalau saya ini preman yang baru main bola," candanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hubungan Baik
Namun, setelah pensiun, keduanya punya hubungan baik. Apalagi sejak Kuncoro juga terjun ke dunia kepelatihan sebagai assisten pelatih Arema di musim 2012. Mereka sering bertemu di luar lapangan dan bersenda gurau mengenang masa lalu.
Tidak hanya Banur yang pernah jadi korban permainan keras Kuncoro semasa bermain. Banyak pemain ternama yang jadi korban permainan kerasnya.
"Waktu itu Pasek Wijaya (mantan asisten pelatih Arema), juga kena permainan kasar saya karena sama-sama main di Pelita Jaya. Dia sampai pindah posisi bermain agar tidak ketemu di lapangan," lanjut Kuncoro.
Advertisement