Bola.com, Solo - Teknologi Video Assistant Referee (VAR) menghiasi Piala Menpora 2019, yang dipusatkan di Kota Solo (26-29/8/2019). VAR diterapkan pada partai final yang mempertemukan wakil Provinsi Jateng kontra Banten di Stadion Sriwedari, Kamis (29/8/2019).
Perangkat lengkap VAR baik kamera dan layar disediakan oleh penyelenggara. Panitia memasang enam kamera yang terhubung dengan empat layar monitor yang dipantau seorang operator di tribune VIP Stadion Sriwedari.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Advertisement
Dua kamera terpasang di sudut lapangan. Sementara empat kamera lainnya dibagi dua. Dengan dua kamera di kanan dan kiri gawang utara dan dua kamera di kanan-kiri gawang sebelah selatan. Teknologi ini digunakan untuk membantu wasit dalam memutuskan kejadian di area gawang.
Hal ini menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi penyelenggara Piala Menpora U-14 karena PSSI belum dapat menggunakan teknologi ini untuk penyelenggaraan di kompetisi resmi.
Sebenarnya, Liga 1 juga berencana menerapkan VAR, sesuai dengan keputusan rapat Komite Eksekutif PSSI pada akhir bulan Mei 2019.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi, diminta untuk segera membuat kajian dari sisi anggaran dan insfrastruktur. Sementara PSSI akan menyiapkan kajian yang terkait regulasi berdasarkan peraturan FIFA.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hindari Polemik Laga Final
Penanggung jawab teknis Piala Menpora U-14, Ari Mulyadi, mengatakan, pihaknya memasang kamera-kamera untuk menghindari polemik pada partai final. Menurutnya, VAR yang mereka gunakan juga masih jauh dari sempurna.
"Kamera itu juga bukan standar FIFA. Hanya kami melakukan modifikasi. Setidaknya kami berupaya meminimalisasi ketika ada kejadian," ungkapnya kepada Bola.com.
Ketua Askot PSSI Solo, Paulus Haryoto mengapresiasi langkah maju dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, dalam mengemas sebuah kejuaraan. Menurutnya, teknologi VAR sudah saatnya dikembangkan di Indonesia, karena mengacu pada FIFA yang sudah menerapkan di Piala Dunia dan Piala Eropa.
"Sangat bagus dan perlu diapresiasi, meski baru ditingkat kelompok umur sudah ada keseriusan membantu penegakan fair play. Kami berharap di PSSI juga segera ada gebrakan semacam ini," kata Paulus Haryoto.
Advertisement