Bola.com, Makassar - Persela Lamongan gagal mewujudkan target tiga poin pada laga pekan ke-17 Shopee Liga 1 setelah takluk 1-2 dari PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Minggu (1/9/2019).
Bagi Persela Lamongan kekalahan itu terasa menyakitkan karena mereka sempat mengendalikan permainan dan unggul lebih dulu berkat gol Rafinha.
Advertisement
Itulah mengapa pelatih Persela, Nilmaizar, kecewa berat. Apalagi, ia menilai wasit Thoriq Alkatiri membuat keputusan keliru dengan mengeluarkan kartu merah buat striker andalannya, Alex Goncalves.
"Seharusnya ada jumpa media buat wasit sehingga dimintai penjelasannya soal kartu merah tadi," ujar Nilmaizar pada sesi jumpa media setelah pertandingan.
Menurut Nilmaizar, hal yang manusiawi bila reaksi Alex Goncalves terkesan berlebihan setelah diganjar kartu merah.
"Alex berkali-kali dipukul dan dihantam, tapi terkesan dibiarkan oleh wasit. Apakah karena Persela klub kecil sehingga gampang saja dirugikan," cetus Nilmaizar.
Memang setelah Alex keluar, agresivitas Persela Lamongan langsung menurun drastis.
"Kami terpaksa lebih banyak bertahan setelah kartu merah Alex, dan situasi ini dimanfaatkan PSM untuk membalikkan keadaan," jelas Nil.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Protes Tak Mengubah Hasil
Meski kecewa, Nilmaizar mengungkapkan menerima hasil pertandingan. "Ini sepak bola. Protes juga tidak akan mengubah hasil," ucapnya.
Nilmaizar mengapreasi penampilan dan semangat juang yang diperlihatkan pemainnya.
"Mereka sudah bermain baik sesuai instruksi. Satu di antaranya, kami sempat mematikan pergerakan Wiljan Pljuim sehingga serangan PSM bisa diredam, terutama di babak pertama," tuturnya.
Hal senada dikatakan Hambali Tolib, gelandang muda Persela Lamongan.
"Hari ini Persela kurang beruntung. Semoga kami bisa mendapatkan hasil yang lebih baik pada pertandingan mendatang," timpal Hambali.
Advertisement