Bola.com, Jakarta - Andik Vermansah dan Saddil Ramdani akan memegang peranan penting bagi Timnas Indonesia untuk melawan Malaysia pada partai pertama Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Kamis (5/9/2019).
Andik pernah lima tahun berkarier di Malaysia bersama Selangor FA pada 2014-2017 dan Kedah FA pada 2018. Sementara Saddil, saat ini berkiprah di Pahang FA.
Baca Juga
Advertisement
Khusus Saddil, McMenemy berharap gelandang berusia 20 tahun ini dapat tampil impresif sebab pengalamannya di level internasional telah banyak meskipun usianya masih sangat muda. Setahun belakangan, pemain asal Raha, Sulawesi Tenggara tersebut pernah membela Persela Lamongan, Timnas Indonesia U-19, Timnas Indonesia U-22, dan Pahang FA.
"Sangat penting pengalaman Andik dan Saddil. Seperti diketahui, Saddil lebih tepatnya sudah bermain pada empat tim yang berbeda setahun belakangan. Dan pengalamannya sangat penting," ujar McMenemy setelah latihan Timnas Indonesia di SUGBK, Senin (2/9/2019).
Mulanya, McMenemy tak memanggil Saddil ke Timnas Indonesia. Namun, cedera Greg Nwokolo berbuah berkah untuknya.
"Kami tahu Saddil masih sangat muda. Kemarin ketika Greg Nwokolo cedera, kami akhirnya punya kesempatan untuk memanggil Saddil ke sini," kata McMenemy.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Latihan Terbuka
Untuk pertama kalinya pada pemusatan latihan (training centre), McMenemy menggelar latihan terbuka yang dapat ditonton di SUGBK, Selasa (2/9/2019). Dua pekan sebelumnya, latihan tim berjulukan Skuat Garuda itu dilangsungkan tertutup.
"Tujuan latihan hari ini tentunya pengingatan. Pertama-tama adalah pengingatan untuk mengingatkan teman-teman akan pentingnya pertandingan melawan Malaysia," imbuh McMenemy.
"Ketika melawan Malaysia, kami menguasai bola. Kami mau kita mengontrol pertandingan. Kami akan mencoba menyerang mereka dan menciptakan peluang. Ini adalah rumah kami, ini Jakarta, ini adalah SUGBK," tutur arsitek berusia 41 tahun ini.
Advertisement