Bola.com, Kediri - PSIM Yogyakarta harus pulang dengan gigit jari. Alih-alih melakukan revans atas kekalahan di putaran pertama, Laskar Mataram malah keok lagi di tangan Persik Kediri 0-2 pada laga pekan ke-14 Liga 2 2019 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Senin (2/9/2019).
Dua gol tuan rumah diborong striker Septian Satria Bagaskara, menit ke-60 dan 66’.
Baca Juga
Musim Hujan, Begini Siasat Pelatih Persik Agar Para Pemainnya Tidak Sakit Jelang Laga Melawan PSIS
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Dua Legiuner Asing Dapat Panggilan Negaranya di FIFA Matchday, Kapan Persik Sumbang Pemain ke Timnas Indonesia Lagi?
Advertisement
Sebelum kebobolan dua gol, kapten PSIM Yogyakarta, Cristian Gonzales, sempat mendatangi kiper I Putu Pager Wirajaya.
Keduanya terlihat adu argumentasi bagaimana seharusnya seorang kiper menjaga gawangnya. Namun, tampaknya saran mantan bintang Persik 2004-2009 itu tak mempan bagi I Putu Pager. Kiper keturunan Bali tersebut harus dua kali memungut bola dari dalam jalanya.
Pelatih PSIM Yogyakarta, Aji Santoso, jujur mengakui kelemahan vital di tim asuhannya pada pos penjaga gawang. Dia terpaksa menurunkan I Putu Pager, karena kiper pelapis kualitasnya malah lebih jelek.
"Dua gol yang terjadi karena kiper kurang tanggap dan cekatan mengantisipasi serangan striker Persik. Bahkan beberapa kali dia gagal menangkap bola dengan lengket. I Putu Pager alternatif terbaik dari sederetan kiper PSIM, yang memang kualitasnya sangat kurang," tutur Aji.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kiper Memang Jadi Masalah
Padahal, lanjut Aji Santoso, manajemen telah merekrut beberapa pemain eks Liga 1 untuk mengangkat performa PSIM Yogyakarta.
Pemain baru tersebut di mata mantan pelatih Persela ini sudah mampu memberi warna baru di permainan. Namun, faktor kiper jadi kendala utama.
"Kehadiran pemain baru sudah bagus. Permainan kami meningkat, meski belum maksimal karena mereka butuh adaptasi dengan pemain lama. Lagi-lagi masalah kiper. Jika pemain di sektor lain sudah bagus, kiper meragukan, ini bisa memengaruhi tim secara global," tutur Aji.
Mantan bek Timnas Indonesia ini memuji penampilan Persik yang kompak dan rancak. Meski, klub yang ditangani Aji Santoso pada 2009 ini tak memiliki pemain bintang.
"Persik kompak. Untuk bisa seperti itu jelas butuh waktu lama. Dari informasi yang saya terima, Persik memang melakukan persiapan sangat panjang. Selamat untuk Persik," katanya.
Advertisement