Bola.com, Jakarta - Kerusuhan suporter sempat terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat Timnas Indonesia menjamu Malaysia pada laga pembuka Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis (5/9/2019). Namun, Simon McMenemy tak ingin menjadikan hal itu sebagai alasan kekalahan Timnas Indonesia.
Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Malaysia berlangsung dengan tensi tinggi sejak awal pertandingan. Suporter tim tamu mendapatkan tekanan psikologis dari suporter Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Suporter Malaysia memilih menahan diri dengan bertepuk tangan sembari menebar senyuman ke arah suporter Timnas Indonesia. Namun, situasi berubah menegangkan setelah pada menit ke-71 beberapa oknum suporter Timnas Indonesia mencoba mendekati tribune suporter Malaysia.
Mereka meloncati pagar pembatas dan berusaha memberikan teror ke arah tribune Malaysia. Suasana semakin gaduh ketika adanya lemparan bom asap ke tribune tim tamu.
Kejadian itu lantas membuat wasit menghentikan pertandingan sampai menit ke-79. Ketika itu, Timnas Indonesia sedang diimbangi Malaysia dengan skor 2-2. Tim Merah Putih mencetak gol melalui Alberto Goncalves (12', 39'), sedangkan Malaysia mencetak gol melalui Mohamadou Sumareh (37') dan Syafiq Ahmad (66').
Menjelang akhir pertandingan, Sumareh kembali mencatatkan namanya di papan skor. Gol tersebut memberikan kemenangan 3-2 untuk Malaysia.
"Susah buat saya untuk mengomentari suporter Indonesia. Saya tidak bisa mengontrol suporter Indonesia," kata Simon McMenemy setelah laga.
Kekalahan tersebut membuat posisi Timnas Indonesia di Grup G terancam. Pada laga berikutnya, Tim Garuda akan menghadapi Thailand.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Ingin Cari Alasan
Simon McMenemy mengaku enggan menjadikan kericuhan suporter sebagai penyebab permainan Timnas Indonesia menurun menjelang akhir pertandingan. Pelatih asal Skotlandia itu menyebut permainan buruk timnya menjelang akhir laga murni terjadi karena kelelahan.
"Saya tidak bisa menjadikan hal itu sebagai alasan karena kedua tim sama-sama terganggu. Setelah kerusuhan itu pada 20 menit terakhir pemain terlihat kelelahan," ujar Simon McMenemy.
Advertisement