Sukses


Timnas Indonesia Kalah, Apakah Tepat Simon McMenemy Menyalahkan Jadwal Liga Penyebab Pemain Kelelahan?

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menelan malu berupa kekalahan 2-3 dari Malaysia pada laga pembuka Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/6/2019). Pelatih Simon McMenemy menyebut stamina pemainnya menurun pada babak kedua karena kelelahan.

Faktor kelelahan selalu kerap menjadi narasi berulang yang diungkapkan Simon McMenemy dalam konferensi pers usai pertandingan. Hampir setiap menjawab pertanyaan wartawan, pelatih Timnas Indonesia asal Skotlandia itu menyisipkan kata kelelahan yang dialami pemainnya.

Bahkan, alasan Simon itu diperkuat dengan jadwal kompetisi di Indonesia yang dianggap tidak manusiawi untuk pemain sepak bola. Eks pelatih Bhayangkara FC itu mengambil contoh ada pemainnya yang harus bermain tiga kali dalam sepekan sebelum membela Timnas Indonesia.

"Pada 20 menit terakhir, para pemain terlihat kelelahan. Kemudian 5 menit terakhir kami mencoba bertahan untuk mempertahankan hasil, tapi kemudian satu umpan silang akhirnya melukai kami," kata Simon McMenemy.

"Pertandingan liga di Indonesia bisa tiga kali dalam sepekan, namun kami tidak bisa menjadikan itu alasan. Kami menerima pemain dalam keadaan lelah. Contohnya Stefano Lilipaly datang ke pemusatan latihan setelah begitu sering bermain di liga. Begitu juga dengan Andik Vermansah yang kelihatan lelah," ujar Simon.

Gelandang Timnas Indonesia, Zulfiandi, menjatuhkan striker Malaysia, Muhammad Syafiq, pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Yang jadi permasalahan, mengapa Simon McMenemy memaksakan pemain-pemain yang dikatakannya kelelahan? Padahal, Simon memiliki nama-nama lain yang sudah berada dan mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia sejak 22 Agustus 2019 atau 2 pekan jelang bentrok dengan Malaysia.

Mengapa Simon McMenemy memaksakan Stefano Lilipaly, Andik Vermansah, dan Saddil Ramdani untuk bermain sejak awal babak pertama? Padahal, dengan kesadaran penuh dia tahu ketiga nama tersebut baru melakoni laga pada bersama klubnya dan bergabung bersama Timnas Indonesia dalam sepekan terakhir.

Simon McMenemy sejatinya memiliki pemain lain untuk mendukung skema permainannya. Sebut saja Febri Hariyadi mengisi posisi Andik di sayap kiri, Irfan Bachdim untuk mengganti posisi Lilipaly di tengah, dan Irfan Jaya di sektor kanan.

Jika Simon McMenemy tidak memaksakan egonya untuk memainkan ketiga sosok sentral tersebut, mungkin cerita Timnas Indonesia melawan Malaysia tidak berakhir tragis seperti ini.

Jadi, ya alangkah lebih bijak Simon McMenemy lebih cerdik menerima keadaan untuk memanfaatkan sumber daya pemainnya di Timnas Indonesia yang ada ketimbang melakukan perjudian dengan memainkan pemain kelelahan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Kritik Jadwal (Lagi)

Selain kelelahan, Simon McMenemy juga selalu menjawab pertanyaan wartawan dengan kalimat, "saya tidak ingin menjadikan hal ini sebagai alasan." Namun, kemudian Simon menjabarkan hal-hal berbau curhat untuk menutupi strateginya yang tidak punya solusi.

Simon mengkambinghitamkan jadwal liga yang tak menentu sebagai penyebab pemainnya kelelahan. Padahal, Simon McMenemy punya waktu yang cukup untuk menggelar pemusatan latihan, bahkan lebih dari kata cukup karena digelar dua pekan sebelum kick off.

"Tidak adil jika menjadikan hasil ini sebagai tolok ukur untuk pemain kami. Mereka sudah kami panggil, datang, latihan, dan bermain. Kami tak bisa bersaing dengan negara lain jika pemain tidak diperhatikan," kata Simon McMenemy.

"Kami tidak bisa menyuruh mereka untuk terus bermain. Sementara di daerah lain di Asia Tenggara, kompetisinya sudah libur. Sedangkan, di Indonesia masih bermain sampai Desember," ujar Simon.

Meski begitu, memang jadwal liga yang tak tentu dan kerap berubah menjadi pekerjaan rumah yang pokok buat PT Liga Indonesia Baru (LIB). Jika tak ada standar yang baku, maka narasi ini akan terus dipakai oleh siapapun pelatihnya jika Timnas Indonesia kalah.

Video Populer

Foto Populer