Bola.com, Jakarta - Pertemuan antara Timnas Indonesia dan Thailand di pertandingan kedua Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019), menyajikan duel dua pelatih yang terhitung masih baru menangani timnya masing-masing. Namun, yang harus diakui, Thailand memiliki pelatih kelas dunia.
Dua pelatih asing akan beradu strategi dalam laga Timnas Indonesia kontra Thailand. Timnas Indonesia bersama Simon McMenemy asal Skotlandia, sementara Thailand bersama Akira Nishino yang merupakan pelatih asal Jepang.
Baca Juga
Update 25 Pemain Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024: Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam
Media Vietnam Sebut Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Menakutkan: Ada Pemain Diaspora, Tetap Lebih Kuat daripada The Golden Star
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Advertisement
Bicara soal kiprah bersama tim masing-masing, kedua pelatih tergolong baru. Simon McMenemy baru resmi menangani Timnas Indonesia sejak Januari 2019, sementara Akira Nishino ditunjuk FAT menangani Timnas Thailand pada Juli 2019.
Laga kontra Vietnam di pertandingan pertama Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang digelar Kamis (5/9/2019) menjadi debut Akira Nishino di laga resmi bersama Thailand. Hasilnya, pelatih asal Jepang itu belum berhasil mengeluarkan kemampuan terbaik Thailand yang ditahan imbang oleh Vietnam.
Hal yang sama juga dialami Simon McMenemy. Setelah lebih dari delapan bulan menangani Timnas Indonesia dan melakukan sejumlah laga uji coba, termasuk saat FIFA matchday, pelatih asal Skotlandia itu justru harus melihat timnya mengalami kekalahan 2-3 ketika menjamu Malaysia di SUGBK, Kamis (5/9/2019).
Dengan hasil tersebut, tentu kedua pelatih akan mempersiapkan dengan lebih baik tim masing-masing untuk pertemuan di SUGBK kali ini. Namun, dari konferensi pers yang dilakukan oleh kedua pelatih, sudah terlihat ada sedikit perbedaan yang akan ditampilkan dalam laga kali ini.
Nishino memutuskan untuk mengganti penjaga gawang timnya, di mana dalam laga kontra Vietnam ia menurunkan Siwarak Tedsungnoen dan kini ia akan memainkan Kawin Thamsatchanan. Hal tersebut terlihat dari keputusan Nishino membawa Kawin dalam konferensi pers jelang laga. Padahal Thailand tak kebobolan dalam laga kontra Vietnam.
Sementara di lain pihak, Simon McMenemy tetap mempercayakan Andritany untuk mengawal gawang Tim Garuda. Andritany yang bobol tiga kali saat menghadapi Malaysia akan tetap menjadi kiper andalan sekaligus kapten Timnas Indonesia dalam laga kontra Thailand.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perbedaan Kelas
Simon McMenemy memang merupakan pelatih yang memiliki cukup banyak pengalaman dan mengenal baik sepak bola Indonesia. Hal itu yang membuatnya diyakini bisa mengangkat sepak bola Indonesia di level internasional dengan menangani Timnas Indonesia.
Keputusan PSSI mengangkat Simon McMenemy memang mengundang rasa optimistis yang tinggi. Keberhasilan McMenemy membawa Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 2017 dengan mengandalkan pemain-pemain muda diyakini akan banyak membantu Tim Garuda.
Mulai mengenal sepak bola Indonesia sejak menjadi pelatih Timnas Filipina yang menjadi lawan Indonesia di Piala AFF 2010, Simon McMenemy kemudian banyak berkecimpung di sepak bola nasional. Mitra Kukar, Pelita Bandung Raya, dan Bhayangkara FC merupakan tim yang pernah ditanganinya.
Namun, bicara prestasi, juara Liga 1 bersama Bhayangkara FC memang masih menjadi satu-satunya yang terbaik dari Simon McMenemy. Pelatih yang menyukai formasi 4-4-2 dan 3-4-3 itu harus diakui kalah kelas jika dibandingkan Akira Nishino, sang pelatih baru Thailand.
Usianya menangani Thailand masih kurang dari tiga bulan. Namun, Akhira Nishino merupakan pelatih yang memiliki segudang pengalaman di dunia sepak bola internasional.
Mantan gelandang Timnas Jepang dalam 12 pertandingan pada medio 1977 hingga 1978 itu punya pengalaman melatih yang cukup banyak di negara asalnya. Mulai dari Timnas Jepang U-20 dan U-23, hingga sejumlah klub elite J-League, seperti Gamba Osaka dan Nagoya Grampus.
Nishino kemudian menjadi direktur teknik JFA pada 2016 sebelum akhirnya ditunjuk menangani Timnas Jepang hanya beberapa bulan sebelum Piala Dunia 2018 digelar di Rusia. Satu hal yang menarik, dengan persiapan yang begitu mepet, Nishino mampu membantu Samurai Biru menjadi satu-satunya tim Asia yang lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018 sebelum akhirnya tersingkir di tangan Belgia.
Tentu akan menjadi pemandangan menarik, bagaimana Simon McMenemy yang mengenal baik karakter sepak bola Indonesia bisa mengeluarkan permainan terbaik Timnas Indonesia menghadapi Thailand yang kini ditangani pelatih kelas Piala Dunia?
Advertisement