Bola.com, Kediri - Komdis PSSI dalam rapat pada 4 September 2019 menjatuhkan sanksi berupa denda Rp50 juta kepada Persik Kediri.
Menyikapi hal itu, panpel Persik Kediri mengaku lapang dada menerima sanksi tersebut sebagai imbas atas kerusuhan antarsuporter ,Persikmania dengan Brajamusti pada laga di Liga 2 2019 menjamu PSIM Yogyakarta di Stadion Brawijaya Kota Kediri (2/9/2019).
Advertisement
"Kami menerima dengan legawa denda tersebut. Meski, sebenarnya, kami adalah korban dari tindakan anarkis pihak lain. Namun, sebuah kerusuhan selalu tidak bisa berdiri sendiri. Kejadian tersebut melibatkan banyak pihak seperti teman-teman suporter pendukung PSIM dan Persik. Kami tetap menyikapi peristiwa ini dengan bijak sebagai pelajaran untuk perbaikan di kemudian hari," tutur Widodo Hunter, Ketua Panpel Persik.
Dengan tambahan denda Rp50 juta ini, lanjut Widodo Hunter, pada musim ini total manajemen dan panpel Persik telah mengeluarkan biaya Rp175 juta.
Pada insiden sebelumnya, pihak Persik Kediri dijatuhi denda Rp125 juta.
"Itu jumlah sangat besar bagi kami. Itu belum termasuk denda pembayaran kartu kuning dan merah yang diterima pemain saat bertanding. Untuk pelunasan denda, kami memanfaatkan dana subsidi dari PT LIB. Jadi pada penghitungan akhir musim nanti, subsidi bagi tim Persik akan dipotong," ujar Widodo.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Kena Hukuman Tambahan
Meski, harus membayar denda Rp 50 juta, Widodo Hunter tetap bersyukur dan terima kasih kepada Komdis PSSI yang tak memberi hukuman tambahan, seperti larangan menggelar pertandingan tanpa penonton atau terusir dari Stadion Brawijaya.
"Apa pun hukumannya, kami ambil hikmahnya. Dalam kasus kerusuhan suporter lalu, kami masih bersyukur tak kena hukuman partai usiran atau tanpa penonton sehingga kami masih bisa menggelar pertandingan kandang di Stadion Brawijaya dengan ditonton Persikmania atau suporter tim tamu lainnya. Artinya, kami masih punya peluang untuk dapat pemasukan dari tiket masuk penonton. Karena pendapatan penonton sangat membantu operasional tim Persik," ucap Widodo.
Advertisement