Bola.com, Jakarta - Nama Luis Milla Aspas kembali ramai diperbicangkan setelah rentetan kekalahan Timnas Indonesia pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Pelatih asal Spanyol itu dinilai pas menggantikan Simon McMenemy, kembali sebagai meracik Andritany Ardhiyasa dkk.
Banyak pihak mulai meragukan kapasitas Simon McMenemy setelah Timnas Indonesia kalah 2-3 dan 0-3 dari Malaysia serta Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 5 September dan 10 September 2019.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa nama didorong untuk mengambil tongkat kepemimpinan Timnas Indonesia dari tangan McMenemy. Termasuk, Luis Milla yang pernah menangani Skuat Garuda pada 2017-2018.
PSSI mengaku sedikit mustahil memulangkan Luis Milla karena faktor ekonomi.
"Uangnya tak ada," kata Gusti Randa, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Harian PSSI, di Garuda Cafe, SUGBK, Kamis (12/9/2019).
"Jangan, nanti kami PHP (pemberi harapan palsu). Ini sudah masuk tahapan-tahapan krusial. Saya kira, harus berbicara apa adanya," tutur Gusti Randa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mendengar Aspirasi Masyarakat Indonesia
Gusti Randa mengatakan PSSI mendengar aspirasi banyak pihak yang ingin Timnas Indonesia kembali dilatih oleh Luis Milla. Namun, ia malah berbalik tanya. Siapa pihak yang sanggup membayar gaji nakhoda tim berusia 53 tahun itu?
"Jadi, kalau misalnya ada yang mengatakan, kembalikan Luis Milla, itu saya kira 100 persen masyarakat Indonesia inginnya begitu," ucap Gusti Randa.
"Tapi, pertanyaannya, yang mau bayar siapa? Nah, bukan berarti tidak mungkin juga. Di Indonesia, apa sih yang tak mungkin. Tiba-tiba bisa. Nanti tergantung keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI juga," imbuhnya.
Advertisement