Bola.com, Bekasi - PSIS Semarang gagal mengamankan poin di markas Persija Jakarta, setelah kalah tipis 1-2 dalam lanjutan pekan ke-18 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (15/9/2019).
Gawang PSIS yang dijaga kiper Jandia Eka Putra jebol pada pengujung babak pertama lewat eksekusi penalti Marko Simic. PSIS kembali kebobolan setelah turun minum melalui tandukan Rohit Chand.
Baca Juga
3 Penggawa PSBS yang Menonjol dalam Kebangkitan Mereka di BRI Liga 1: Semakin Nyaman Berkreasi
Gabung TC Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Armando Obet Oropa Dapat Dukungan Penuh dari PSBS Biak
Deretan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Sebaiknya Main di Piala AFF 2024: Ngeri-ngeri Sedap Kalau Gabung
Advertisement
PSIS hanya sanggup membalas sebiji gol pada menit ke-63 lewat aksi Septian David Maulana. Eks pemain Mitra Kukar ini memanfaatkan kemelut yang terjadi di depan gawang Andritany.
Setelah pertandingan, pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah mengaku timnya sudah maksimal dalam memberikan perlawanan kepada tim Macan Kemayoran.
"Pertandingan yang maksimal untuk pemain saya. Kami 99 persen pemain lokal. Hanya Claudir Marini Jr. yang saya paksakan tadi meski akhirnya kembali ditarik keluar. Siapa tahu bisa cetak gol seperti saat melawan Arema," kata Bambang Nurdiansyah dalam konferensi pers usai pertandingan, Minggu (15/9/2019).
"Anak-anak pada babak pertama bermain sedikit takut dan akhirnya kecolongan satu gol. Bebak kedua mulai berani menyerang dan bisa menipiskan jarak," katanya.
Bambang menyadari PSIS Semarang kalah materi dari Persija Jakarta, terutama dari sisi pemain asing.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Apresiasi
Meski gagal mendulang poin di kandang Persija Jakarta, pelatih berusia 60 tahun ini tetap memberikan apresiasi tinggi kepada anak buahnya yang bekerja keras selama 90 menit.
Bambang mengakui Persija memang punya tekad yang lebih besar unuk menang sekaligus bangkit dari keterpurukan.
"Terus terang nyaris mengimbagi Persija. Tapi memang sulit mengimbangi permainan Persija yang banyak pemain asing berkualitas. Sementara kami yang lokal setidaknya bisa menambah jam terbang," kata pria yang akrab disapa Banur ini.
Advertisement