Bola.com, Malang - Performa Arema FC musim ini terbilang belum stabil. Tim Singo Edan dua kali menuai hasil imbang di kandang sendiri melawan PSIS Semarang dan Borneo FC.
Hal ini juga berimbas kepada jumlah Aremania yang hadir di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Belakangan, muncul label suporter big match, karena stadion hanya terisi penuh saat Arema menjamu tim rival, seperti Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.
Baca Juga
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Media Vietnam Singgung Absennya Rafael Struick Jadi Kabar Buruk bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Advertisement
Pentolan Aremania, Sukarno, yang akrab disapa Cak No, memberikan pandangannya terkait sebutan itu. Menurut dia, ada banyak faktor yang membuat Stadion Kanjuruhan hanya terisi penuh dalam laga big match. Selebihnya, jumlah penonton ada di bawah kisaran 10 ribu.
âSaya tidak tahu kalau di media sosial ada sebutan suporter big match untuk Aremania. Kalau saya melihat, ada banyak faktor yang mempengaruhi. Seperti prestasi tim, materi pemain, ada siaran langsung hingga distribusi tiket,â kata pria yang dikenal sebagai penabuh drum Aremania ini.
Khusus musim ini, dia menilai beberapa faktor itu masih berlaku. Tapi suporter tim besar lain juga mengalami hal yang sama.
âJadi ada beberapa cara untuk membuat Aremania tertarik datang. Pertama, suporter harus dapat sosialisasi dan didekatkan dengan manajemen dan tim Arema FC,â lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tergantung Performa Tim
Selain itu, performa tim diharapkan bisa lebih garang, terutama saat main di kandang sendiri. Sebenarnya, ada ketidakpuasan dari komposisi pemain yang ada saat ini, karena tidak banyak sosok pemain idola yang buat supporter terpanggil datang memberi dukungan langsung.
âBiasanya pemain idola itu ada di posisi goal getter. Terakhir, Cristian Gonzales yang bisa menghibur Aremania. Sekarang harus cari striker yang haus gol,â sambungnya.
Ini sekaligus menyindir performa dari striker yang ada, Sylvano Comvalius. Cak No mengakui jika penyerang asal Belanda ini bermain luar biasa untuk Bali United musim 2017. Dia menjadi top scorer dengan 37 gol.
âKalau di Bali United dia banyak dapat dukungan dari Marco Flores, Stefano Lilipaly dan yang lainnya. Tapi di Arema FC dia tidak bisa seperti itu lagi. Mungkin Arema bisa mencari striker yang cocok dengan pemain yang ada saat ini,â tandasnya.Â
Advertisement